Pj. Ketua TP PKK Banyuasin Kunjungi Posyandu Az-Zahroh, Dorong Pencegahan Stunting
Pj Ketua TP PKK Banyuasin saat memberikan makanan tambahan ke ibu menyusui--istimewa
PANGKALAN BALAI - Pj. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Banyuasin Hj. Merry Hani beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Az-Zahroh di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin lll, Kamis 11 Januari 2024.
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka pemantauan penanganan, pencegahan stunting serta desa ramah perempuan dan peduli anak.
Tampak terlihat Pj. Ketua TP PKK melakukan dialog dengan para orang tua yang membawa anak-anaknya, serta menjelaskan permasalahan yang selama ini ditemui dilapangan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Banyuasin.
BACA JUGA:Asna Apriyadi Hadiri Rakor Pengurus DPD PIM Sumsel Bahas Program Kerja
Pj. Ketua TP PKK Hj. Merry Hani sekaligus Bunda PAUD menjelaskan tidak dipungkiri peran aktif TP PKK dalam mendukung program kegiatan posyandu dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dalam pencegahan keluarga yang berisiko stunting.
Pada usia anak-anak kita sekarang yang masih balita tentunya pertumbuhan sel otak dan tumbuh kembang anak berlangsung dengan sangat cepat, sehingga jika terjadi kekurangan gizi saat masa emas dapat menganggu pertumbuhan balita yang berefek pada tumbuh kembang untuk kedepannya.
"Kunjungan ke Posyandu ini bertujuan sebagai silaturahmi kami kepada masyarakat, kader, orang tua balita di Desa Rimba Balai dan juga mengingatkan tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita.
BACA JUGA:Kapolsek Makarti Jaya Cek Kendaraan Dinas Personel, Memastikan Kesiapan Menghadapai Pemilu 2024
Selain itu kami berharap dapat meningkatkan kesadaran orang tua balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita dan tersosialisasinya perilaku gizi seimbang," ungkap Pj. Ketua TP PKK.
Ditegaskan Hj. Merry Hani, salah satu permasalahan gizi yang saat ini sedang isu nasional adalah stunting.
Pada tahun 2022 yang lalu, berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia untuk Kabupaten Banyuasin diperoleh hasil 24,8 persen, oleh karena itu beliau meminta semua pihak untuk bahu membahu supaya angka stunting turun dan Kabupaten Banyuasin menjadi Kabupaten dengan 0 stunting.
BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Pastikan Waskita Sudah Bekerja Lakukan Normalisasi Sungai
Dampak stunting sangat luas mulai dari dimensi ekonomi, kecerdasan, dan dimensi bangsa yang berefek pada masa depan anak.
"Tentunya saya berharap agar pembinaan terhadap balita ini tetap bersinergi dengan Tim Penggerak PKK Kecamatan maupun Desa melalui dasa wisma, seperti pemberian makanan tambahan atau penyusunan keluarga mandiri sadar gizi dalam upaya menurunkan jumlah balita yang beresiko stunting," ujarnya.