GAASS Banyuasin Desak Penutupan PT Wilmar, Warga Resah Debu Pabrik
Peserta demo saat menyerahkan tuntutan ke asisten Setda Banyuasin foto sumeks--
PANGKALAN BALAI,KORANBANYUASIN.ID – Polemik terkait operasional PT Wilmar Padi Indonesia di Banyuasin kembali memanas.
Kali ini, Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) Cabang Banyuasin secara tegas menuntut penutupan pabrik tersebut.
Dalam aksi demonstrasi yang digelar pada Kamis 25 Juli 2024, Koordinator GAASS Cabang Banyuasin, Wahyu Dwi Nanda, menyampaikan langsung tuntutan ini kepada Penjabat Bupati Banyuasin.
BACA JUGA:SMKN 1 Banyuasin III Dorong Literasi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Alasan di balik tuntutan tersebut adalah dampak buruk yang ditimbulkan oleh debu pabrik terhadap lingkungan dan kesehatan warga sekitar.
"Debu dari pabrik telah merusak jalan dan mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Ini adalah masalah serius yang harus segera diatasi," tegas Wahyu.
Ancaman mundurnya Penjabat Bupati Banyuasin dilontarkan oleh GAASS jika tuntutan mereka tidak digubris. Sebelumnya, aksi damai serupa telah dilakukan pada hari Rabu (24/7) dengan melibatkan puluhan peserta.
BACA JUGA:SDN 6 Banyuasin III Sukses Gelar PIN Polio, Siswa Antusias Jaga Kesehatan
Anggota DPRD Banyuasin, Achmad Nurcholis, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya menindaklanjuti laporan masyarakat terkait masalah debu pabrik ini.
Bersama dengan rekan-rekan anggota DPRD lainnya, Nurcholis telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi pabrik.
"Kami telah mendengar langsung keluhan masyarakat dan akan terus mengawal permasalahan ini," ujar Nurcholis.
Sebelumnya, warga Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I, telah lebih dulu menyuarakan keresahan mereka terhadap dampak debu pabrik.
Mereka melakukan aksi damai untuk meminta pengelolaan debu yang lebih baik agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mencuci, memasak, dan menjemur pakaian.