172 Koperasi di Banyuasin 'Tidur', Ini Penyebabnya!
172 Koperasi di Banyuasin "Tidur", Permodalan dan Pengelolaan Jadi Kendala Utama--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Dari 359 koperasi yang tercatat di Kabupaten Banyuasin, sebanyak 172 di antaranya dinyatakan tidak aktif.
Kondisi ini mengungkap permasalahan mendasar dalam sektor koperasi daerah, terutama terkait permodalan dan tata kelola yang lemah.
Menurut Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperindag Banyuasin, Angga Admawardana, SE, banyak koperasi yang mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak dapat beroperasi secara optimal.
BACA JUGA:TP PKK Banyuasin Borong Juara, Sukses Kreasi Menu Ikan Unik
“Permodalan menjadi kendala utama. Selain itu, banyak koperasi yang tidak menjalankan tata kelola dengan baik, seperti tidak rutin mengadakan rapat anggota tahunan (RAT),” ujar Angga.
RAT merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kinerja dan kesehatan sebuah koperasi. Sayangnya, banyak koperasi di Banyuasin yang abai terhadap kewajiban ini.
“Sebuah koperasi dianggap aktif jika mereka rutin mengadakan RAT setiap tahunnya. RAT ini penting untuk membahas pertanggungjawaban pengurus atas pengelolaan koperasi selama satu tahun,” jelas Angga.
BACA JUGA:Semarak Maulid Nabi di Banyuasin: UMKM Bersinar, Batik Meriah
Menanggapi kondisi ini, Dinas Koperasi dan UKM Banyuasin telah berkomitmen untuk melakukan pembinaan secara intensif terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif.
“Jika ada koperasi yang tidak aktif, kami akan langsung turun ke lapangan untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan solusi yang tepat,” tegas Angga.
Dari data yang ada, sebagian besar koperasi di Banyuasin masih berfokus pada sektor primer seperti pertanian, khususnya kelapa sawit.
BACA JUGA:Kaya Antioksidan, Inilah 10 Khasiat Buah Pir Merah yang Wajib Anda Tahu
Selain itu, terdapat juga koperasi konsumen dan koperasi simpan pinjam. Meskipun demikian, banyak koperasi yang masih menggunakan sistem pengelolaan yang konvensional dan belum beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Kondisi koperasi di Banyuasin mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor koperasi secara nasional, yaitu lemahnya permodalan, minimnya pengetahuan manajemen, dan kurangnya inovasi.