Al-Shinta Jawab Pertanyaan Lawan Dengan Santai dan Logis
DEBAT : Empat paslon menyampaikan program visi misi debat publik di Hotel Novotel Palembang.--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim nomor urut 1 Dr H Ahmad Rizali dan Dr Hj Shinta Paramita Sari SH MHum, terlihat santai dan logis ketika menjawab semua pertanyaan yang disampaikan fanelis maupun dari setiap pasangan calon pada debat public yang dilaksanakan KPUD Muara Enim, di ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin 21 Oktober 2024.
Terutama pertanyaan disampaikan pasangan Cabup nomor 3 kepada pasangan nomor urut 1 dengan jargon Muara Enim Smart. Meski pertanyaan yang disampaikan salah satu pasangan tersebut sedikit menyerang, namun dengan mudahnya Rizali mampu mematahkan pertanyaan itu yang sempat membuat pasangan nomor 3 fokus menyimak.
Pertanyaan disampaikan dari bagian misi yang inline Muara Enim Smart 2030. Sementara kita tahu 2030 nanti forecastingnya (Prediksi masa depan berdasarkan data dan tren) terjadi penumpukan penumpakan tenaga kerja pada gen z. Kemudian saya mempelajari misi dari paslon nomor 1 tidak ada yang berorientasi pada program digitalisasi bahkan saat ini kita saat memasuki era digitalisasi era AI, untuk itu kami minta tanggapannya apa yang kami minta.
Lantas dengan santainya Rizali didampingi Dr Hj Shinta Paramita Sari SH M Hum mematahkan pertanyaan tersebut, kalau tentang bakal ada penumpukan tenaga kerja itu sudah menjadi pemikiran kami. Jadi dengan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 adalah UU Cipta Kerja itu memperoleh sebanyak-banyaknya tenaga kerja lokal.
Oleh karena itu nanti kami akan menerbitkan Perda bahwa semua perusahan yang ada di Kabupaten Muara Enim ini wajib mempekerjakan 30 % tenaga kerja lokal setiap rekrut karyawan yang dibutuhkan di perusahaan itu
Kemudian kita juga sudah kerjasama dengan BUMN Kabupaten Muara Enim untuk ada digitalisasi bagi generasi muda dan pembentukan BLK secara nasional.
Kemudian pertanyaan disampaikan paslon nomor urut 2, kalau kita berjalan dari Palembang atau sebaliknya setidaknya ada 4 titik perlintasan rel kereta api itu terutama di daerah Belimbin, kami tidak pernah mendengar itu masuk skala prioritas visi dan misi padahal menyangkut hajat orang banyak.
Menanggapi hal tersebut, Rizali menjelasakan selama dirinya menjabat sebagai pejabat Bupati, dirinya pernah mengecek jalan alternatif yang tidak melalui jalur kereta api ternyata itu bisa dari Rambang Niru ke Simpang Aur kemudian ke Pelita Sari.
Kalau jalan itu dibangun betul-betul dengan standar layaknya jalan provinsi, maka tidak akan ada melalui jalur kereta api dan sudah kami buktikan pada Ramadhan kemarin.