"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Belilah sesuai dengan kebutuhan, berbelanja kebutuhan pokok dengan bijak, jangan berlebih-lebihan apalagi sampai menimbun kebutuhan pokok. Mari kita dukung "Sumsel Maju Terus Untuk Semua,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel, Neng Muhaiba dalam laporannya menegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk kerajinan dan fashion khas Sumsel dengan memberikan potongan harga sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen Kriya Sriwijaya sekaligus upaya untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM yang merupakan mitra Kriya Sriwijaya.
Selain itu untuk menekan laju inflasi daerah, dengan memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
"Meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama menjelang hari besar keagamaan atau ketika terjadi kenaikan harga yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti perubahan cuaca, distribusi barang atau kondisi pasar global,” ujarnya.
Selain itu untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran, dengan menjalin kerja sama antar pemerintah, distributor dan pelaku usaha agar pasokan barang tetap lancar.
“Meningkatkan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga keseimbangan pasar serta mendorong keterlibatan UMKM dalam sistem perdagangan daerah,” tandasnya.
Adapun Jenis barang yang disediakan dalam pasar ramadhan ini berupa produk kerajinan dan fashion Kriya Sriwijaya dengan potongan harga 10 % - 50%.
Bahan kebutuhan pokok seperti beras SPHP dari Bulog dengan harga Rp 60.000.
Kemudian minyak goreng Kita dari PT. Indokarya Internusa, yang dijual dengan harga Rp 14.700.
Ada pula telur ayam dengan harga kandang Rp 26.000 dari Toko Kepo Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan.
Kriya Sriwijaya Ramadhan Sale berlangsung mulai tanggal 13 hingga 22 Maret 2025 selama 10 hari. Sedangkan operasi pasar ramadhan ini dilaksanakan sehari.