Beberapa kesalahan sendiri menjadi titik balik yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kim Ga Eun.
Footwork Gregoria tampak melambat dan terbatas.
Diduga, cedera lutut yang sempat menghantuinya kembali kambuh, sehingga ia kesulitan menjaga stabilitas permainan.
Kim Ga Eun yang tak pernah menang dalam sembilan pertemuan sebelumnya dengan Gregoria, seolah mendapatkan momentum besar.
Kepercayaan dirinya meningkat, dan ia bermain lebih tenang di poin-poin kritis.
Di sisi lain, Gregoria justru sering melepaskan bola secara tidak akurat dan terlihat kelelahan.
Akhirnya, gim ketiga menjadi milik wakil Korea Selatan. Kemenangan ini sekaligus memutus dominasi Gregoria atas Kim Ga Eun yang telah berlangsung selama sembilan laga sebelumnya.
Kekalahan ini jelas menjadi pukulan bagi Gregoria, yang sebelumnya tampil meyakinkan di babak awal dan diharapkan bisa melaju jauh di turnamen bergengsi ini.
Dengan hasil ini, Gregoria Mariska Tunjung harus rela mengubur mimpinya untuk menembus perempat final BAC 2025.
Perjalanan kerasnya terhenti lebih awal dari yang diharapkan.
Meskipun demikian, perjuangan dan semangat juangnya tetap patut diapresiasi, terutama mengingat ia tampil dengan kondisi yang belum 100 persen fit.
Kekalahan ini tentu akan menjadi bahan evaluasi bagi Gregoria dan tim pelatih.
Mengingat tahun 2025 masih menyimpan banyak agenda penting, termasuk persiapan menuju turnamen besar lainnya, kondisi fisik dan mental Gregoria perlu mendapat perhatian khusus.
Sebaliknya, bagi Kim Ga Eun, kemenangan ini menjadi batu loncatan penting dalam kariernya.
Selain berhasil menumbangkan momok yang selama ini sulit ditaklukkan, ia juga memastikan diri melaju ke babak perempat final BAC 2025 dengan semangat dan percaya diri yang baru.
Gregoria boleh kalah hari ini, tapi semangat juangnya tak akan pernah padam.