Angka Kecelakaan Turun Drastis Saat Mudik dan Balik Lebaran 2025

Sabtu 12 Apr 2025 - 06:00 WIB
Reporter : Maidi
Editor : Mukri

KORANHARIANBANYUASIN.ID  –Udara pagi di rest area Kilometer 70 Jalan Tol Cikampek tampak sejuk, meski riuh oleh deru kendaraan yang melintas tanpa henti. Di tengah hiruk-pikuk arus balik Lebaran 2025, sekelompok pejabat tinggi negara berdiri berdampingan, menatap ke layar-layar monitor pemantau lalu lintas. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berdiri di antara mereka, bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho.

Hari itu, Rabu, 9 April 2025, bukan sekadar kunjungan biasa. Bagi Menkes Budi, ini adalah momen yang menggembirakan. Di hadapannya tersaji data konkret: angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini menurun drastis. Sebuah prestasi kolektif yang tak hanya menunjukkan keberhasilan teknis pengaturan lalu lintas, tetapi juga menjadi indikator positif dari segi kesehatan publik.

“Saya tadi senang sekali melihat bahwa dibandingkan tahun 2024, datanya dari teman-teman Polri ada 397 kecelakaan. Sekarang angkanya turun menjadi 220 kecelakaan. Turunnya 45%. Sedangkan yang meninggal turun dari 193 orang menjadi 59 orang. Itu artinya turun 69%,” ujar Budi dengan senyum puas.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada para pihak yang terlibat dalam pengamanan dan pengelolaan arus mudik: Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Marga. Tak ketinggalan, ia juga menyebut peran media yang konsisten mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

Indikator Kesehatan Negara

Budi bukan tanpa alasan menyoroti penurunan angka kecelakaan dari sudut pandang kesehatan. Ia mengutip data dan standar dari World Health Organization (WHO), yang menjadikan kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu indikator kesehatan masyarakat suatu negara.

“Kenapa ini penting? Karena kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian utama, dan setiap nyawa yang bisa kita selamatkan adalah capaian kesehatan yang signifikan. Jadi saat ada penurunan seperti ini, itu bukan hanya soal keselamatan lalu lintas, tapi juga keberhasilan dalam menjaga kesehatan masyarakat,” tegas Budi.

Ia pun mengakui, setiap musim mudik dan balik Lebaran, angka kecelakaan kerap melonjak. Kepadatan lalu lintas, kelelahan pengemudi, serta kondisi infrastruktur yang belum merata menjadi faktor-faktor penyebabnya. Namun tahun ini, peta berubah.

Rahasia di Balik Penurunan

Menurut Budi, keberhasilan tahun ini tak datang tiba-tiba. Salah satu faktor utama adalah kelancaran arus lalu lintas yang membuat para pengemudi tidak mengalami stres berlebihan ataupun kelelahan ekstrem. Dalam peninjauan tersebut, ia pun mengungkapkan bahwa manajemen lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian dan pihak terkait telah berjalan sangat baik.

“Biasanya kalau dulu saat dibuka one way itu panjang macetnya, VC ratio-nya bisa di atas 1. Itu artinya volume kendaraan lebih besar daripada kapasitas jalan. Tapi sekarang, 0,7 saja sudah langsung dibelokkan ke Japek II. Jadi tidak sampai macet parah,” papar Budi mengutip penjelasan dari Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri.

VC ratio atau volume to capacity ratio adalah indikator teknis yang menunjukkan seberapa padat lalu lintas di suatu ruas jalan. Nilai idealnya berada di bawah 1. Ketika VC ratio lebih dari 1, artinya kapasitas jalan tidak lagi mampu menampung kendaraan yang lewat. Strategi menjaga VC ratio tetap di bawah ambang batas itulah yang menjadi kunci kelancaran arus mudik dan balik tahun ini.

Kolaborasi Antar-Lembaga yang Efektif

Keberhasilan pengelolaan arus mudik tahun ini merupakan hasil kerja lintas sektor. Kepolisian dengan Operasi Ketupat 2025-nya, Kementerian Perhubungan dengan pengawasan armada dan jalur, serta Jasa Marga sebagai operator jalan tol nasional, semuanya bekerja bahu-membahu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa sejak awal pihaknya telah mengedepankan pendekatan prediktif dan preventif. “Kita belajar dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita tambah CCTV, optimalkan personel di lapangan, dan buka-tutup jalur berdasarkan pantauan real time. Semua itu untuk memastikan masyarakat bisa mudik dan balik dengan aman dan nyaman,” ujar Kapolri.

Tags :
Kategori :

Terkait