Liga 4 2024/2025: Perebutan Tiket Liga Nusantara Dimulai, Ini Hasil Drawing Lengkapnya

Selasa 15 Apr 2025 - 08:28 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Setiap grup terdiri dari satu tuan rumah/juara provinsi, satu juara provinsi lain, satu tim dari kategori juara/urutan selanjutnya, dan satu tim dari urutan selanjutnya.

Format ini memberi kesempatan adil bagi seluruh tim yang berlaga, terlepas dari asal daerah atau status keanggotaan mereka.

Dalam hal regulasi pemain, setiap klub wajib mendaftarkan maksimal 21 pemain dan 7 ofisial.

Para pemain harus berstatus amatir dan lahir antara 1 Januari 2002 hingga 31 Desember 2006, menunjukkan fokus utama PSSI dalam pembinaan usia muda.

Namun, tim juga diperbolehkan mendaftarkan maksimal 7 pemain senior, dengan ketentuan 5 pemain boleh turun sebagai starter dan 2 lainnya sebagai pemain cadangan.

Ketentuan ini dimaksudkan agar pemain muda tetap mendapat kesempatan bermain sambil memperoleh pembinaan langsung dari pemain berpengalaman.

 

Berikut adalah hasil drawing babak 64 besar Liga 4:

Grup A:

Persip Pekalongan

Persebri Batanghari FC

PS. Hizbul Wathan

Harimau Indonesia FC

Grup B:

Persibat Batang

Celebest FC

Persikomet Metro

Perseftim

Grup C:

PS. Sandeq Polman

PS. Bangka Persipegaf

Tri Brata Rafflesia FC

Cimahi United

Grup D:

Persic Cilegon

Persipegaf

Gabsis Sambas

Persilutim Luwu Timur

Grup E:

Persebi Boyolali

Wahana FC

Persidom

D.K. Jakarta-3

Grup F:

Persika Karanganyar

Klabat XIII Jayasakti FC

Papua Tengah-1

PS. Kwarta

Grup G:

Persidi Idi

PS. Palembang

Bintang Timur Atambua FC

PS. Mojokerto Putra

Grup H:

Papua Barat Daya-1

Victory Dairi

Josal FC Piaman

Persema Malang

Grup I:

Persinga Ngawi

Sylva Kalteng FC

Mangiwang FC

PSPP Padang Panjang

Grup J:

Inter Kediri

D.K. Jakarta-1

Pesik Kuningan

Persikasi Bekasi

Grup K:

Persikoba Kota Batu

Kartanegara FC, D.K

Jakarta-2

Bumara FC

Grup L:

Persimer Merauke

PS. Kabupaten Tapin

Sang Maestro

PSAB Aceh Besar

Grup M:

Mitra Surabaya

Kreasindo FC

Persikabumi

Persital FC

Grup N:

Persewangi Banyuwangi

Cimahi Putra FC

Pekanbaru FC

Manokwari United FC

Grup O:

Perseden Denpasar

UHO MZF FC

PS. Peureulak Raya

Persipu

Grup P:

Persemal Malinau

Persigubin Pegunungan Bintang

Persebata Lembata

Putra Plaosan Martapura

Setiap grup memunculkan potensi pertandingan sengit.

Beberapa nama lama seperti Persip Pekalongan, Persikasi Bekasi, hingga Persema Malang akan menguji kualitas klub-klub baru seperti Harimau Indonesia FC atau Mangiwang FC.

Sementara itu, tim-tim dari Indonesia Timur seperti PS. Sandeq Polman, Persimer Merauke, dan Persigubin Pegunungan Bintang siap menjadi kuda hitam.

Keputusan Penting: Manokwari United Gantikan Garuda Muda FC

 

Satu dinamika penting mewarnai kompetisi ini, yakni pengunduran diri tim Garuda Muda FC dari NTB, sebagaimana tertuang dalam surat Asprov PSSI NTB Nomor 36/Asprov.PSSI-NTB/IV-2025 tanggal 12 April 2025.

Karena Asprov NTB tidak menunjuk pengganti, PSSI memutuskan untuk memberikan slot kosong tersebut kepada Manokwari United FC, yang merupakan runner-up Liga 4 Papua Barat 2024–2025.

Ini menjadi langkah adil untuk memastikan jumlah peserta tetap utuh dan kompetisi berjalan lancar.

Dengan masuknya Manokwari United FC ke Grup N, tim asal Papua Barat tersebut akan bertarung menghadapi Persewangi Banyuwangi, Cimahi Putra FC, dan Pekanbaru FC dalam perebutan satu tiket ke babak selanjutnya.

Liga 4: Lebih dari Sekadar Kompetisi

Di balik kompetisi, Liga 4 memiliki makna strategis yang mendalam.

Liga ini adalah wajah sepak bola akar rumput Indonesia, yang membuka jalan bagi klub-klub amatir, anggota baru PSSI, hingga calon anggota yang telah disahkan dalam kongres tahunan Asprov.

Dalam skema pengembangan sepak bola, Liga 4 merupakan jembatan dari pemain muda di level daerah menuju panggung nasional.

PSSI tidak hanya melihat Liga 4 sebagai ajang mencari juara, tetapi juga sebagai laboratorium pembinaan pemain, pelatih, dan manajemen klub.

Dengan keterlibatan aktif klub-klub lokal dan pemanfaatan infrastruktur daerah, diharapkan tercipta ekosistem sepak bola yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.

Langkah seperti penetapan usia pemain, kuota pemain senior, hingga pembatasan jumlah ofisial menjadi bagian dari sistem pembinaan yang sistematis.

Hal ini sejalan dengan visi besar PSSI untuk menyiapkan generasi emas sepak bola Indonesia menuju masa depan, termasuk menyambut proyeksi Piala Dunia U-20 berikutnya.

Harapan ke Depan

Dengan bergulirnya Liga 4 dan keberhasilan drawing 64 besar, harapan pun membuncah.

Banyak pihak berharap kompetisi ini mampu menjadi panggung awal munculnya pemain muda berkualitas yang nantinya akan menghiasi Liga 3, Liga 2, bahkan Liga 1.

Lebih jauh, liga ini diharapkan memperkuat pilar-pilar pembinaan di tiap provinsi, termasuk klub dan akademi yang selama ini belum mendapat perhatian lebih.

Liga 4 adalah investasi jangka panjang, dan PSSI sudah mengambil langkah tepat dengan menyusun format yang inklusif dan progresif.

Dengan pengawasan ketat, kompetisi sehat, serta partisipasi aktif Asprov, Liga 4 bisa menjadi jawaban atas tantangan regenerasi sepak bola nasional.

Kategori :