KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pelatih bulu tangkis nasional, Indra Wijaya, kembali mengalami pergeseran posisi di Pelatnas PBSI.
Setelah sempat memimpin sektor tunggal putri dan kemudian dipindahkan ke tunggal putra pratama, kini pada bulan April 2025, Indra kembali dipercaya menangani sektor tunggal putra utama.
Pergantian ini tentu menjadi sorotan, mengingat perubahan posisi tersebut terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
BACA JUGA:Pergantian Pelatih Lagi, Jonatan Christie: Butuh Waktu untuk Adaptasi
BACA JUGA:Comeback Gemilang: Tang/Tse Juara Badminton Asia Championships 2025
Bagi Indra sendiri, keputusan ini merupakan tantangan baru yang harus dihadapi dengan kesiapan mental dan strategi yang matang.
Ia menyadari bahwa sektor tunggal putra utama kini bergantung besar pada performa Jonatan Christie, yang saat ini menjadi andalan utama Indonesia di papan atas.
Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting masih belum bisa kembali ke performa terbaiknya karena proses pemulihan cedera yang belum tuntas.
BACA JUGA:Skuad Sudirman Cup 2025: Jonatan Christie Jadi Mentor, Alwi dan Ubed Siap Unjuk Gigi
BACA JUGA:Liga 4 2024/2025: Perebutan Tiket Liga Nusantara Dimulai, Ini Hasil Drawing Lengkapnya
“Kita lihat, ada beberapa pemain yang masih cedera. Yang di bawah-bawah juga masih dalam proses untuk mengejar level atas,” ujar Indra, menggambarkan kondisi sektor tunggal putra yang masih dalam masa transisi dan pematangan. Ia juga menekankan bahwa setiap pelatih tentu memiliki gaya dan pendekatannya masing-masing dalam membina atlet.
Penugasan Indra ke sektor tunggal putra utama akan dimulai pada ajang Sudirman Cup 2025.
Turnamen ini menjadi panggung perdana bagi Indra dalam membentuk kembali kekuatan tim tunggal putra di level tertinggi.
BACA JUGA:Perunggu BAC 2025, Antonius Budi Ariantho Ungkap Evaluasi Khusus untuk Ganda Putra Pelatnas
BACA JUGA:Raih Perunggu BAC 2025, Ini Pesan Pelatih Kepada Jafar/Felisha
Namun, ia juga mengakui bahwa waktu persiapan yang tersedia sangat terbatas.
“Dalam waktu dekat ini tidak mungkin ada perubahan. Praktis, jelang berangkat ini cuma ada satu minggu untuk Jojo (Jonatan Christie) latihan. Kami hanya bisa maintain fisik dan permainan. Secara mental, saya rasa dia sudah pengalaman cukup banyak di event besar,” kata Indra.
Indonesia tergabung di grup yang cukup berat bersama Denmark dan India.
Dalam hal ini, Jonatan Christie menjadi ujung tombak harapan.
Di sisi lain, dua pemain muda yakni Alwi Farhan dan Moh. Zaki Ubaidillah (Ubed), turut dibawa sebagai bagian dari program regenerasi.
Indra menilai keikutsertaan mereka penting untuk memberi pengalaman bertanding di level dunia.
“Komitmen Jojo, Alwi, dan Ubed sudah saya bicarakan. Mereka punya komitmen yang sangat baik,” tambahnya.
Meskipun waktu persiapan terbatas, Indra optimistis dengan semangat para pemain.
Ia bertekad menjadikan turnamen ini sebagai titik awal untuk membangun kembali kekuatan sektor tunggal putra Indonesia, dengan tetap mengandalkan pengalaman pemain senior dan mematangkan potensi pemain muda untuk masa depan.
Bagi Indra Wijaya, ini bukan sekadar penugasan baru, melainkan kesempatan untuk mencetak sejarah baru bersama para pejuang lapangan PBSI.