Meskipun menyadari bahwa protes ini mungkin tidak akan mengubah hasil pertandingan, Endri menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk menyoroti pentingnya keadilan dalam pertandingan sepak bola.
"Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan di ajang Piala Asia 2023 ini, para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan," tambahnya.
Langkah ini sekaligus menjadi panggilan agar keputusan wasit lebih cermat dan adil demi integritas kompetisi.
Marselino Ferdinan, salah satu pemain Timnas Indonesia, juga menyuarakan kekecewaannya terkait hasil pertandingan.
Gol kontroversial Irak menjadi pukulan keras bagi semangat perjuangan skuad Garuda.
"Kami tidak beruntung di laga perdana ini. Seluruh pemain telah berjuang keras dan maksimal. Namun ada beberapa kontroversi dari wasit yang seharusnya tidak gol tapi jadi gol," ungkap Marselino dengan nada kekecewaan.
Pada pertandingan tersebut, Marselino Ferdinan menjadi penyelamat kehormatan Timnas Indonesia dengan mencetak satu-satunya gol pada menit ke-37.
Meskipun begitu, kekecewaan tim terhadap hasil akhir tak terbendung.
Kini, perhatian mereka beralih ke dua pertandingan selanjutnya di fase grup, di mana Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam pada Jumat 19 Januari 2024 dan melawan Jepang, Rabu 24 Januari 2024.
Kedua laga tersebut dianggap krusial bagi skuad Garuda untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Dalam situasi seperti ini, kekuatan mental dan semangat juang tim akan diuji.
Meskipun terdapat ketidakadilan di awal turnamen, Timnas Indonesia berkomitmen untuk terus bersaing dengan sportivitas dan menjaga kehormatan sepak bola Indonesia di pentas internasional.
Semoga protes ini menjadi panggilan untuk perbaikan dan kewaspadaan dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola di masa mendatang.***