Hingga Gregoria harus tertinggal sementara di interval 1-11.
Tekanan demi tekanan yang dirasakan oleh Gregoria terus terjadi, reli-reli panjang yang terjadi disisa gim pertama, cukup menguras tenaga.
Permainan pun berjalan cukup ketat dan alot dengan tempo yang panjang, pada poin-poin akhir tunggal putri Indonesia itu harus bekerja keras untuk menutup gim.
Bahkan dirinya harus melewati dua kali setting, namun sayang Gregoria 23-25.
Sementara situasi seperti di gim pertama terjadi di awal gim kedua.
Tunggal putri Indonesia yang disapa Jorji itu, banyak melakukan kesaalahan-kesalahan sendiri.
Bahkan dirinya harus banyak kehilangan poin dan tertinggal pada interval.
Dan situasi terus terjadi, sehingga makin meningkatkan kepercayaan diri Yeo Jia Min.
Bahkan, tunggal putri Singapura ini bermain sangat nyaman dan membuat Jorji pontang panting untuk mengembalikan shuttlecock.
Sayangnya, tertinggal dengan poin yang terpaut sangat jauh, harus dipaksa menyerah 14-21.
Dengan kekalahan Gregoria ini, di sektor tunggal putri, Indonesia memastikan pulang tanpa gelar.***