Mereka berhasil keluar dari tekanan dan mampu mematahkan serangan lawan.
Permainan net yang rapi dan penempatan bola yang lebih tajam membuat Fajar/Fikri berhasil membalas dengan kemenangan 21-17.
Gim ketiga berjalan sangat ketat. Kedua pasangan saling kejar poin dan mempertontonkan reli panjang yang menegangkan.
Namun, saat memasuki poin-poin krusial, Fajar/Fikri kembali kehilangan fokus.
Beberapa kesalahan komunikasi dan penempatan bola yang kurang akurat menjadi titik balik bagi pasangan Malaysia untuk mengunci kemenangan dengan skor 22-20.
Kekalahan ini membuat Fajar/Fikri gagal melangkah ke perempat final, sekaligus memastikan bahwa sektor ganda putra Indonesia kembali nirgelar di Japan Open 2025.
Kondisi ini memperpanjang catatan puasa gelar di sektor ganda putra sejak Januari 2025.
Kini, satu-satunya harapan Indonesia untuk meraih gelar berada di tangan pasangan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Mereka akan berjuang di babak perempat final menghadapi pasangan muda asal China, Liu Sheng Shu/Tan Ning.
Tentu saja ini bukan laga yang mudah, mengingat Liu/Tan dikenal memiliki power besar dan pertahanan solid.
Namun, bukan berarti peluang tertutup.
Jika Lanny/Fadia mampu tampil lepas dan percaya diri, bukan tidak mungkin mereka bisa membuat kejutan dan membawa pulang harapan bagi Merah Putih.
Kekalahan Fajar/Fikri menambah daftar kekecewaan sektor ganda putra yang sejak awal tahun belum juga mempersembahkan gelar.
Pertanyaan pun muncul, mampukah Indonesia memutus tren negatif ini, atau justru akan memperpanjang masa paceklik?
Semua tergantung pada penampilan Lanny/Fadia di laga selanjutnya.
Meski hasil belum berpihak pada Indonesia, perjuangan belum selesai.