Pelatih berpengalaman itu menegaskan bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh penerimaan terhadap pasangan dan arahan pelatih.
“Kalau sudah tidak ada komunikasi dengan pelatih, mau dikasih instruksi juga sulit,” tambahnya.
Rionny menilai pernyataan Rinov soal rehat hanya merupakan respons emosional usai kekalahan.
Faktanya, Rinov tetap hadir dalam sesi latihan dan menjalani program seperti biasa.
“Tinggal seberapa dia mau di-push. Saya bilang latihan bukan kewajiban, tapi kebutuhan. Kalau sudah menganggap latihan sebagai kebutuhan, baru bisa maju,” tegasnya.
Terkait masa depan Rinov/Tari, Rionny mengungkapkan bahwa World Championships 2025 akan menjadi titik evaluasi besar.
Hasil di turnamen tersebut akan menentukan apakah pasangan ini tetap dipertahankan atau dilakukan perombakan.
“Keluar atau rombak, itu saja pilihannya,” pungkasnya.
Sebagai salah satu pasangan berpengalaman di sektor ganda campuran, Rinov/Tari diharapkan mampu menampilkan performa terbaik mereka.
Pengalaman mereka di berbagai ajang internasional menjadi modal penting untuk menghadapi persaingan sengit di World Championships 2025.
PBSI sendiri tengah fokus menyiapkan atlet terbaik untuk tampil di turnamen puncak tersebut, mengingat World Championships tidak hanya menjadi ajang bergengsi, tetapi juga barometer kekuatan bulu tangkis dunia.
Raihan medali dari sektor ganda campuran akan menjadi tambahan berharga bagi prestasi Indonesia di level global.
Dengan target jelas dari pelatih, tantangan besar menanti Rinov/Tari.
Semua kini kembali pada motivasi, kerja keras, dan komitmen mereka.
Jika mampu menjawab tantangan ini, bukan tidak mungkin World Championships 2025 akan menjadi titik balik karier mereka.