KORANHARIANBANYUASIN.ID - Atlet tunggal putri nomor satu dunia asal Korea Selatan, An Se-young, kini tengah menjadi sorotan menjelang upayanya mempertahankan gelar juara dunia di Paris, Prancis.
Kondisi lutut kanannya yang sempat bermasalah membuat sejumlah pihak, termasuk pakar medis, menyarankan agar ia mengubah gaya bermainnya demi menjaga karier tetap panjang dan menghindari kambuhnya cedera.
Menurut laporan JoongAng Ilbo, setelah kembali ke Korea Selatan, An Se-young menjalani pemeriksaan MRI yang menunjukkan adanya robekan sebagian pada tendon patella di lutut kanan.
BACA JUGA:Garuda Muda Tantang Korea Selatan! Ini Jadwal & Cara Beli Tiket Resmi
BACA JUGA:Indonesia Sapu Bersih Gelar di Ghana International 2025
Cedera tersebut membuatnya harus menjalani perawatan berupa suntikan regenerasi jaringan dan diwajibkan beristirahat total selama dua minggu.
Sejak saat itu, ia beberapa kali terpaksa menarik diri dari turnamen besar karena nyeri yang kembali kambuh.
Cedera lutut bukanlah hal asing bagi atlet bulu tangkis.
BACA JUGA:Revans! Richie Duta Juara Thailand International Challenge 2025, Christian Runner Up
BACA JUGA:Curahan Hati Jesita Putri Miantoro Saat Jalani Pemulihan ACL: Rasanya Bagian dari Diriku Hilang
Gerakan cepat, lompatan eksplosif, dan perubahan arah mendadak membuat lutut menjadi salah satu titik beban terbesar.
Dokter ortopedi kawakan Korea Selatan, Eun Seung-pyo, yang telah berpengalaman menangani lebih dari 3.000 operasi ACL, menegaskan bahwa bulu tangkis lebih berisiko dibandingkan tenis atau tenis meja dalam hal tekanan pada lutut.
“Meskipun An Se-young tidak menjalani operasi untuk tendinitis patellar, trauma yang terakumulasi dapat menyebabkan cedera lebih lanjut kapan saja. Bahkan jika menjalani operasi, tidak ada jaminan pulih sepenuhnya,” ujar Eun.
BACA JUGA:Imam Tohari Pasang Target Berani: Tunggal Putri Indonesia Harus Pulang Bawa Medali!
BACA JUGA:WBC 2025, PBSI Pasang Target Raih Satu Gelar