Kini, berbeda dengan Maret lalu, keputusan Karel Mainaky untuk menyatukan mereka lagi bukan sekadar uji coba.
Ia menaruh harapan besar agar Apri/Fadia kembali stabil di papan atas dunia dan mampu menjadi role model bagi pasangan muda lainnya di pelatnas.
Kembalinya partnership ini juga mendapat sambutan positif dari Apriyani.
Ia menegaskan bahwa kali ini ia ingin tampil lebih dewasa, baik di dalam maupun luar lapangan.
“Saya merasa senang, excited bisa kembali berpasangan dengan Fadia. Semoga kami bisa lebih kuat dibandingkan sebelumnya, bisa lebih dewasa dan mengupayakan hasil yang lebih baik juga,” ujar Apriyani penuh optimisme.
Ia juga menambahkan bahwa meski persiapan menuju Hong Kong Open tidak banyak karena Fadia baru saja mengikuti Kejuaraan Dunia, mereka tetap percaya diri.
“Kami sudah tahu karakter masing-masing, jadi tinggal mengembalikan memori itu di lapangan,” kata Apri.
Di babak pertama, Apri/Fadia langsung mendapat lawan yang tak asing, yakni sesama pemain pelatnas, Febi Setianingrum/Rachel Allessya Rose.
Laga ini diprediksi akan berlangsung sengit mengingat kedua pasangan saling memahami gaya permainan satu sama lain.
Selain itu, pertandingan ini juga menjadi ujian awal bagi Apri/Fadia untuk menunjukkan soliditas mereka pasca-comeback.
Bagi Karel Mainaky, hasil di laga perdana akan menjadi tolok ukur penting.
Jika Apri/Fadia mampu melewatinya dengan baik, maka jalan mereka menuju babak selanjutnya bisa lebih percaya diri.
Hong Kong Open 2025 bukan hanya sekadar turnamen comeback bagi Apriyani/Fadia, tetapi juga momentum untuk membangun kembali chemistry dan konsistensi mereka di level elit.
Dengan status sebagai juara edisi 2023, publik Indonesia tentu berharap pasangan ini mampu kembali ke jalur juara dan membawa harum nama bangsa.
Apabila comeback kali ini berhasil, bukan tidak mungkin Apriyani/Fadia akan kembali menjadi salah satu pasangan ganda putri paling disegani di dunia.