Menteri Hukum RI, Supratman Andi Agtas, yang memimpin langsung prosesi pengambilan sumpah, menegaskan bahwa naturalisasi Miliano merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap prestasi olahraga nasional.
“Langkah ini strategis untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia 2027, dan mencapai target masuk 100 besar dunia serta 10 besar Asia,” jelas Supratman.
Dengan resminya status Miliano sebagai WNI, ia akan segera bergabung dengan timnas senior Indonesia.
Skuad Garuda tengah bersiap menghadapi dua laga FIFA Matchday melawan Tiongkok Taipei dan Lebanon di Surabaya.
“Dimainkan atau tidak tergantung kondisi fisik. Keputusan itu ada di coaching staff,” tambah Erick, memberikan sinyal bahwa adaptasi Miliano akan diperhatikan dengan cermat.
Jejak Keturunan Depok
Miliano lahir di Arnhem, Belanda, 5 April 2004. Meski besar di Eropa, darah Indonesianya mengalir dari kakeknya yang lahir di Depok dengan marga Jonathans.
Marga tersebut merupakan satu dari 12 marga Belanda di Depok yang pada tahun 1714 mendapatkan warisan dari Cornelis Chastelein.
Kisah ini membuat naturalisasi Miliano terasa istimewa.
Ia bukan hanya pemain yang membawa harapan baru untuk lini depan timnas, tetapi juga simbol ikatan sejarah panjang antara Depok dan Belanda yang kini kembali memberi warna pada sepak bola Indonesia.
Menuju Impian Besar
Naturalisasi Miliano menjadi bagian dari proyek besar PSSI untuk membangun timnas yang kompetitif di level dunia.
Erick Thohir menegaskan bahwa misi utama bukan sekadar menambah jumlah pemain, tetapi menyiapkan tim yang siap bersaing di ajang internasional.
Dengan dukungan penuh pemerintah, masyarakat, dan kerja keras federasi, kehadiran Miliano Jonathans di skuad Garuda diharapkan menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia untuk tampil di Piala Dunia.