Namun, Leo/Bagas tidak menyerah begitu saja. Di gim kedua, mereka mencoba mengubah strategi dengan lebih sabar dan memperbaiki komunikasi.
Bagas mengakui bahwa pada gim pertama, mereka kurang kompak dan lambat dalam mengantisipasi pukulan lawan.
Dengan semangat baru, keduanya berhasil menekan dan akhirnya memenangkan gim kedua dengan skor 21-19.
“Alhamdulillah diberikan kemenangan pada hari ini. Pastinya tidak mudah, apalagi H2H kami imbang 1-1 dan kalah di pertemuan terakhir,” ujar Bagas usai laga.
Pertarungan semakin menegangkan di gim penentuan.
Liu/Yang memberikan perlawanan keras hingga skor berjalan sangat ketat.
Leo/Bagas tetap mencoba menjaga fokus dengan saling menyemangati di lapangan.
Kesabaran menjadi kunci kemenangan mereka, hingga akhirnya berhasil menutup pertandingan dengan skor 22-20.
“Di gim ketiga sama seperti gim kedua, lebih fokus dan jangan sampai lengah. Lebih sabar di dalam lapangan karena lawan juga bagus dan tidak gampang lengah,” tambah Bagas.
Kemenangan dramatis ini bukan hanya tentang lolos ke babak berikutnya, tetapi juga menjadi momentum penting bagi Leo/Bagas untuk membangkitkan kepercayaan diri.
Bagas secara jujur mengakui bahwa performa mereka dalam lima turnamen terakhir belum memuaskan.
Kekompakan dan keyakinan diri menjadi aspek yang ingin mereka benahi.
“Kami ingin membangkitkan kekompakan di dalam lapangan, karena di turnamen-turnamen sebelumnya kurang bagus,” pungkasnya.
Meski berhasil melewati ujian pertama, perjuangan Leo/Bagas belum berakhir.
Di babak berikutnya, mereka akan berhadapan dengan pasangan kuat asal China, Liang Wei Keng/Wang Chang, yang dikenal memiliki kecepatan dan serangan mematikan.
Pertandingan ini diprediksi tidak akan mudah, mengingat Liang/Wang kerap menjadi batu sandungan bagi ganda putra dunia.