Muara Telang - Musim panen padi di Kecamatan Muara Telang dan sekitarnya kali ini diwarnai kekecewaan para petani. Cuaca yang tidak bersahabat, seperti hujan deras dan angin kencang, menyebabkan banyak padi roboh dan terendam banjir.
Hal ini mengakibatkan hasil panen merosot drastis dan kualitas padi menurun.
"Hasil panen di jalur perairan terutama di kecamatan Muara Telang kurang memuaskan," ungkap Joko, salah seorang petani di Muara Telang.
BACA JUGA:Pelayanan Kolaboratif Pemkab Banyuasin Disambut Baik Masyarakat
Padi yang roboh akibat angin kencang dan terendam banjir menjadi seperti kecambah, sehingga tidak dapat dijual dengan harga normal.
"Kalau roboh hasil padi seperti kecambah," keluh Joko. "Harga jual padi pasti turun karena kualitasnya jelek."
Persoalan ini bukan hanya dialami oleh Joko, tetapi juga oleh mayoritas petani di wilayah Muara Telang. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan harapan akan bantuan dari pemerintah.
BACA JUGA:Ahli Waris Perangkat Desa/ Angota Sekretariat PPS Muara Medak Terima Santunan BPJS Ketenagakerjaan
"Harapannya ada perhatian dari Pemerintah untuk mengatasi persoalan ini," kata Joko.
"Seperti membantu bibit baru dan lain sebagainya."
Jika situasi ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak pada hasil panen padi di seluruh Kabupaten Banyuasin, yang merupakan lumbung pangan nomor empat secara nasional dan nomor satu di Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Pemkab Muba Bakal Berikan Reward Bagi OPD Terapkan KTR
"Kita pada prinsipnya siap mendukung program pemerintah," ujar Joko.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengaku belum mendapatkan laporan terkait permasalahan ini.
"Belum dapat laporan," kata Sarip. "Tentunya kami akan menindaklanjuti persoalan petani itu, dan mencari solusi agar dapat teratasi."