PANGKALAN BALAI - Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, menekankan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Banyuasin, khususnya dalam hal Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan SMP/MTS.
Bupati Rustam mengungkapkan hal ini saat membuka acara konsultasi publik RKPD Tahun 2025, di Auditorium Pemkab Banyuasin, belum lama ini.
Ia mengatakan bahwa APK PAUD di Banyuasin masih di bawah 50%. Sementara APK di tingkat SMP/MTS masih belum mencapai 100%.
BACA JUGA:Safari Ramadan, Ajak Masyarakat Doakan Banyuasin Aman Damai
"Ini menjadi perhatian serius bagi kita semua. Kita harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuasin," kata Bupati Rustam.
Selain itu, Bupati Rustam juga menyoroti pentingnya menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi lahir.
Ia mengatakan bahwa angka kematian ibu melahirkan di Banyuasin masih tergolong tinggi.
BACA JUGA:7 Menu Sahur yang Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Mana yang Lebih Anda Sukai?
"Kita harus terus berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi lahir. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak," kata Bupati Hani S Rustam.
Meskipun demikian, Bupati Rustam tetap bangga atas penurunan angka kemiskinan di wilayahnya.
Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan di Banyuasin telah turun dari 10,00% di tahun 2022 menjadi 9,58% ditahun 2023.
BACA JUGA:Sukses Tegakkan HAM, Pj Gubernur Sunsel Raih Penghargaan dari Menkumham RI
Penurunan angka pengangguran terbuka dari 3,39% menjadi 3,35% dan peningkatan IPM dari 69,95 menjadi 70,67.
"Ini merupakan hasil kerja keras kita semua. Namun, kita tidak boleh berhenti di sini. Kita harus terus bekerja keras untuk menurunkan angka kemiskinan di Banyuasin," kata Bupati.
Dalam konteks pendidikan, Bupati Rustam juga terlibat dalam program-program seperti Gerakan Tanam Sayur (Gertas) yang bertujuan mendukung Program Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan menjadikan pilihan program edukasi gizi dengan melibatkan guru dan anak-anak sekolah serta sebagai sarana penghijauan di halaman sekolah.