Sayangnya, dari 3 sektor tersebut hanya sektor ganda putri yang berhasil meraih gelar juara Orleans Masters 2024 melalui Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose.
Sedangkan dua lainnya yakni, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani harus puas meraih runner up Orleans Masterse 2024.
Kemudian untuk di ajang Vietnam International Challenge 2024, dari 33 pemain yang diturunkan, hanya satu pemain saja yang berhasil menapaki partai puncak di sektor ganda campuran.
Yakni, pasangan Amri Syahnawi/Indah Cahya Sari Jamil yang harus puas meraih runner up Vietnam IC 2024 usai dikalahkan pasangan Thailand.
Mengomentari kemenangan di All England 2024, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku sangat bersyukur dengan pencapaian di turnamen yang digelar sejak tahun 1899 itu.
"Sangat senang bisa back to back juara di All England. Ini juga gelar pertama kami setelah All England tahun lalu," kata Fajar.
"Intinya kami ingin terus konsisten, berprestasi lagi, juara di setiap turnamen dan rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata apalagi kami datang sebagai yang tidak diunggulkan," tambahnya dalam wawancara usai meraih gelar juara.
Kunci kemenangan atas wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik adalah dengan memainkan bola-bola depan yang memancing lawannya untuk terus menyerang dan menjadikan keuntungan bagi mereka.
"Kami mempelajari permainan Aaron/Soh di turnamen kali ini. Tadi kami merasa unggul di bola depan sementara mereka terus memaksa untuk menyerang. Itu yang kami redam," jelas Fajar.
"Gelar ini juga kami persembahkan untuk coach Aryono. Semenjak coach Aryono naik sebagai pelatih utama, ini gelar pertama kami bersama dia. Jadi tadi sangat antusias merayakan bersamanya," bebernya.
"Gelar ini saya persembahkan untuk PBSI, keluarga dan semua pendukung Indonesia yang terus support baik saat kami menang ataupun kalah," timpal Rian.***