“Selain pembinaan itu MCP juga jadi atensi kita, survei yang dilakukan itu harus dengan sosialisasi juga tugas tambahan cukup banyak," ujarnya.
"Saya paham betul jika tugas banyak maka perlu terobosan cara kerja yang lebih baik. Nanti pada saatnya bagaimana kita cara bekerja lebih maksimal lagi,” sambungnya.
Fatoni juga mengingatkan pentingnya loyalitas, etika dan militansi. Dia menilai, ketiga hal tersebut sangatlah penting guna mewujudkan SDM yang lebih baik lagi ke depannya.
“Peran inspektorat itu untuk melakukan pembinaan bukan sebagai peran pemeriksa. Totalitas juga penting, yang diperlukan lagi adalah militan yaitu rasa memiliki dan pengorbanan yang tinggi,” ucap Fatoni.
Sementara itu, terkait rencana renovasi gedung Inspektorat Daerah Fatoni mendorong untuk segera mulai dirancang, terutama terkait sumber anggarannya.
“Untuk gedung silakan mulai dirancang, sumber anggaran bisa dari BTT bisa digeser, bisa juga kalau waktunya memungkinkan bisa dari APBD perubahan dan untuk pembangunan itu dilaksanakan tahun depan,” ujar Fatoni.
Sekda Sumsel, S.A Supriono menyampaikan terkait kondisi terkini di lingkup Inspektorat Daerah secara keseluruhan.
Diantaranya, terkait infrastruktur gedung saat ini menurutnya sudah tidak mungkin lagi menjadi fungsi controlling karena terlalu tua.
“Ada beberapa persoalan yang dihadapi Inspektorat, terkait gedung, infrastruktur berkaitan perangkat lunak harusnya setiap tiga tahun harus diperbaiki namun kenyataannya banyak yang sudah tua dan mengganggu pelaksanaan tugas,” kata Supriono.
“Kemudian, kesulitan lainnya terkait kurangnya SDM yang dimiliki,” sambungnya.***