PANGKALAN BALAI,BACAKORANHARIANBANYUASIN.ID - Puluhan masyarakat dari Aliansi Masyarakat Banyuasin Bersatu (AMBB) memadati depan Kantor Bupati dan DPRD Banyuasin, Selasa 4 Juni 2024.
Mereka melakukan aksi damai untuk menyuarakan keresahan atas dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh beberapa perusahaan di Desa Prajen, Kecamatan Banyuasin I Banyuasin.
Massa yang berjumlah sekitar 30 orang menyampaikan berbagai tuntutan, antara lain:
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Buka 6.138 CASN Tahun 2024, Ini Jadwalnya
Polusi udara dan kebisingan: Debu yang berlebihan dan kebisingan dari kendaraan perusahaan mengganggu kenyamanan hidup masyarakat.
Banjir: Pembangunan infrastruktur perusahaan menyebabkan banjir di desa.
Kemacetan: Kendaraan parkir perusahaan menyebabkan kemacetan parah.
BACA JUGA:Indonesia Open 2024: Ester Nurumi Sukses Singkirkan Nozomi Okuhara
Kompensasi: Masyarakat merasa tidak puas dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan.
Tenaga kerja: Perusahaan tidak memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Limbah: Limbah dari perusahaan PT. SAP dan Wilmer mencemari lingkungan.
BACA JUGA:Indonesia Open 2024: Dua Ganda Campuran Indonesia ke 16 Besar
Kerusakan jalan: Jalan rusak parah akibat dilalui kendaraan perusahaan yang melebihi kapasitas.
Banjir di Desa Prajen: PT. WPI menyebabkan banjir di Desa Prajen karena bangunannya yang tinggi sehingga menutupi aliran air.
Perwakilan AMBB, Suhardi, mengatakan, masyarakat sudah lelah dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan ini.