Sejak zaman dahulu, sungai ini menjadi jalur perdagangan penting yang menghubungkan pedalaman Sumatera dengan pesisir timur.
Banyak kerajaan dan kesultanan, seperti Kesultanan Jambi, berkembang di sepanjang sungai ini dan menggunakan sungai sebagai sarana transportasi dan perdagangan.
Warisan budaya yang ada di sepanjang Sungai Batanghari juga mencakup berbagai situs arkeologi dan bangunan bersejarah.
Candi Muaro Jambi, yang terletak di tepi Sungai Batanghari, adalah salah satu kompleks candi Hindu-Buddha terbesar di Asia Tenggara dan menjadi bukti penting tentang keberadaan peradaban kuno di wilayah ini.
5. Keindahan Alam dan Pariwisata
Keindahan alam di sepanjang Sungai Batanghari menawarkan potensi besar untuk pariwisata.
Pemandangan hutan tropis yang lebat, aliran sungai yang jernih, dan kehidupan liar yang melimpah membuat sungai ini menjadi destinasi yang menarik bagi para pecinta alam dan petualang.
Wisata susur sungai dengan perahu adalah salah satu kegiatan yang dapat dinikmati oleh wisatawan.
Selain itu, kunjungan ke desa-desa adat dan situs-situs sejarah di sepanjang Sungai Batanghari memberikan pengalaman yang unik dan edukatif.
6. Masyarakat dan Tradisi Lokal
Masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Batanghari, terutama suku Melayu dan suku-suku asli Sumatera lainnya, memiliki kehidupan yang sangat bergantung pada sungai ini.
Mereka menggunakan sungai sebagai sumber air bersih, irigasi pertanian, dan sarana transportasi. Budaya dan tradisi lokal juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan sungai ini.
Upacara adat, ritual keagamaan, dan berbagai tradisi turun-temurun sering dilakukan di tepian sungai.
Salah satu tradisi yang menarik adalah pesta rakyat tahunan yang diadakan di beberapa daerah sepanjang sungai.
Pesta ini melibatkan berbagai kegiatan seperti lomba perahu, pertunjukan seni, dan pasar tradisional yang ramai.
Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mempererat ikatan sosial dan budaya di antara masyarakat.