Orang yang memiliki alergi lateks sering kali juga alergi terhadap alpukat, karena protein dalam lateks memiliki struktur yang mirip dengan protein dalam alpukat.
Bagi mereka yang memiliki alergi terhadap lateks atau menunjukkan reaksi alergi terhadap alpukat, sangat disarankan untuk menghindari buah ini sepenuhnya dan mencari alternatif buah yang aman.
2. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Pengencer Darah
Alpukat mengandung vitamin K dalam jumlah yang cukup tinggi.
Vitamin K memainkan peran penting dalam proses pembekuan darah.
Bagi sebagian besar orang, asupan vitamin K dari makanan tidak menimbulkan masalah.
Namun, bagi mereka yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin, penting untuk menjaga konsistensi asupan vitamin K agar tidak mengganggu efektivitas obat.
Obat pengencer darah seperti warfarin bekerja dengan cara menghambat aksi vitamin K, sehingga mencegah pembentukan gumpalan darah.
Mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin K dalam jumlah besar atau tidak konsisten dapat mengurangi efektivitas obat tersebut dan meningkatkan risiko pembekuan darah atau perdarahan.
Oleh karena itu, orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi alpukat dan makanan lain yang tinggi vitamin K, kecuali jika telah dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mereka.
3. Orang dengan Gangguan Fungsi Hati
Kelompok ketiga yang sebaiknya menghindari konsumsi alpukat adalah mereka yang memiliki gangguan fungsi hati.
Meskipun alpukat kaya akan lemak sehat yang dapat mendukung kesehatan jantung, konsumsi alpukat yang berlebihan dapat menambah beban kerja hati, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan fungsi hati.
Lemak yang terkandung dalam alpukat, meskipun sehat, tetap memerlukan proses metabolisme di hati.
Hati yang mengalami gangguan mungkin tidak mampu memetabolisme lemak dengan efisien, yang dapat memperburuk kondisi hati.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa alpukat dapat memengaruhi kinerja obat-obatan tertentu yang diproses oleh hati, yang berarti konsumsinya perlu dipantau dengan hati-hati.