"Program literasi perpustakaan berbasis sosial ini bertujuan mendukung tujuan negara, serta berkontribusi positif dalam menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan meningkatkan keterampilan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital ini," ungkap Adhitya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Anthony Liando.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan literasi berbasis inklusi sosial merupakan bentuk transformasi perpustakaan dalam menyediakan sumber bacaan serta memfasilitasi masyarakat dengan berbagai keterampilan untuk pemberdayaan sosial ekonomi.
"Melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi, pengetahuan, serta mengasah keterampilan sesuai konteks masing-masing," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat terus mendorong peningkatan budaya literasi dan memberikan dampak positif bagi pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat.
Prestasi Ananda Cesaria menjadi contoh nyata keberhasilan program ini dalam memotivasi peserta didik untuk terus berprestasi dan berkontribusi pada budaya literasi.