BACA JUGA:Umumkan Pendaftaran, Cabup dan Cawabup, Ada Kemungkinan Partai Mencalonkan Sendiri
"Dengan matinya aliran listrik secara tiba-tiba akan terjadi aliran balik (water hammer), ini bisa membuat kebocoran," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fajar menambahkan bahwa pemadaman listrik yang tiba-tiba juga sering kali merusak peralatan pompa dan instalasi kelistrikan di berbagai instalasi milik PDAM Tirta Prabujaya.
“Kerusakan ini tidak hanya menambah biaya perbaikan, tetapi juga mengurangi efektivitas operasional perusahaan dalam menyediakan air bersih bagi Masyarakat,” keluh pria penghobi tanaman bonsai ini.
BACA JUGA:SDN 6 Banyuasin III Sukses Gelar Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka
Menghadapi situasi yang semakin sulit ini, PDAM Tirta Prabujaya telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dari pemadaman listrik dan menipisnya debit air Sungai Lematang.
Salah satu langkah yang diambil adalah melayangkan surat resmi kepada PT PLN Prabumulih, yang isinya meminta agar PLN dapat menjaga keberlangsungan aliran listrik ke instalasi-instalasi milik PDAM. "Sudah kita layangkan surat meminta agar PLN dapat menjaga keberlangsungan aliran listrik ke instalasi-instalasi kami," kata Fajar.
Dikatakannya, srat ini merupakan bentuk keprihatinan dan permohonan dari PDAM Tirta Prabujaya agar PLN Prabumulih dapat lebih memperhatikan kebutuhan listrik di instalasi-instalasi yang sangat vital bagi penyediaan air bersih.
BACA JUGA:Bawaslu Muara Enim Lantik PAW Panwascam Muara Enim
Fajar berharap agar PLN bisa bekerja sama dalam menjaga kelangsungan pasokan listrik, sehingga operasional PDAM tidak terganggu dan masyarakat bisa mendapatkan air bersih secara normal.