KORANHARIANBANYUASIN.ID – Krisis air bersih kembali melanda sejumlah desa di Kabupaten Banyuasin, terutama di wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kondisi ini semakin diperparah oleh musim kemarau yang berkepanjangan, menyebabkan sumber-sumber air alami mengering.
Desa-desa yang paling terdampak krisis air bersih ini antara lain terletak di Kecamatan Banyuasin III, seperti Tanjung Agung, Sukaraja, Suka Mulya, dan Pangkalan Panji.
BACA JUGA:Kasus Kerusakan Pipa di Musi Banyuasin: Pengerusakan Menambah Kerusakan Lingkungan
Selain itu, Kecamatan Sembawa, Suak Tapeh, Betung, dan Talang Kelapa juga turut mengalami kesulitan serupa.
Bahkan, daerah-daerah yang berada di kawasan perairan seperti Sungsang dan Air Salek pun tidak luput dari permasalahan ini.
Sudah hampir sebulan kami kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur di rumah sudah kering, terpaksa kami harus membeli air dari penjual keliling dengan harga yang mahal," ujar Dola warga Desa Sukaraja.
BACA JUGA:Lestarikan Ekosistem Sungai: Program
Jika tak mampu membeli air, ia terpaksa menimba air dihutan yang jauh dari jangkauan.
"Jauh kurang lebih satu kilo dari desa, nyari sumur sumber air yang belum kering. Itu jauh dalam hutan," ujarnya.
Ia berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.
BACA JUGA:Sekda Diperiksa, Bawaslu Tindaklanjuti Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
"Biasanya ada bantuan air bersih, tapi sekarang belum ada bantuan sekarang," pungkasnya.