KORANHARIANBANYUASIN.ID - PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field segera melakukan penanganan cepat terkait insiden kebakaran yang diduga akibat kebocoran pipa trunkline berdiameter 6 inci yang terjadi di wilayah Gunung Kemala, Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Insiden kebocoran yang terjadi pada Sabtu, 14 September 2024 dini hari sekitar pukul 03.30 WIB ini memicu kejadian flash fire (api cepat menyala), yang mengakibatkan seorang warga mengalami luka-luka akibat tersambar api.
Warga yang menjadi korban insiden ini diketahui sedang menjaga kendang ternak di sekitar lokasi saat kebocoran terjadi. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih (RSPP) untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak PEP Prabumulih Field telah memastikan bahwa korban langsung mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis, dan kondisinya dilaporkan stabil.
Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, menjelaskan bahwa tim PEP Prabumulih Field bergerak cepat dalam menangani kebocoran tersebut. “Begitu kami mendapatkan laporan tentang kebocoran di trunkline 6 inci yang berada di area Gunung Kemala, tim kami segera dikerahkan untuk melakukan penanganan di Lokasi,” ungkap Luthfi, Sabtu, 14 September 2024.
Dikatakannya, fokus utama tim PEP Prabumulih Field memastikan warga yang terdampak mendapatkan penanganan cepat. “Fokus utama kami adalah memastikan keselamatan warga yang terdampak serta menutup sumber kebocoran agar situasi tidak semakin memburuk,” ujarnya.
Selain itu, Luthfi juga menegaskan bahwa langkah cepat diambil oleh tim operasi produksi dengan segera mematikan seluruh sumur yang terhubung ke jalur trunkline tersebut. Pengiriman minyak mentah dari jalur ini pun dihentikan sementara guna mencegah potensi bahaya yang lebih besar.
“Kami menghentikan pengiriman dan mematikan sumur-sumur yang terhubung untuk memastikan bahwa kebocoran tidak meluas, sekaligus mencegah terjadinya insiden lanjutan,” imbuhnya.
Selain fokus pada penanganan korban dan penghentian pengiriman dari trunkline yang bocor, pihak PEP Prabumulih Field juga memberikan perhatian terhadap lingkungan yang terdampak akibat kebocoran tersebut. Kebun milik warga yang rusak akibat insiden flash fire sedang dalam pendataan oleh tim PEP, begitu juga dengan hewan ternak yang dilaporkan terdampak.
Luthfi menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan secara rinci terkait kerusakan yang terjadi pada kebun warga dan ternak yang mungkin terdampak. “Kami akan menindaklanjuti dampak kebocoran ini dengan serius. Proses pendataan sedang dilakukan untuk memastikan kerugian yang dialami warga dapat segera ditangani,” jelas Luthfi.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti dari kebocoran trunkline dan munculnya flash fire tersebut masih dalam tahap investigasi oleh tim teknis PEP. Dugaan sementara mengarah pada adanya kebocoran pipa yang menyebabkan minyak mentah terpapar ke lingkungan, yang kemudian memicu munculnya api. Namun, untuk memastikan penyebab sebenarnya, PEP Prabumulih Field bekerja sama dengan pihak berwenang guna melakukan penyelidikan lebih mendalam.
“Kami sedang melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti bagaimana kebocoran ini bisa terjadi dan apa yang menyebabkan munculnya api. Langkah-langkah pengamanan juga sudah kami lakukan dengan menghentikan operasi di area yang terdampak, dan investigasi lebih lanjut akan terus kami lakukan,” jelas Luthfi.
Lebih lanjut Luthfi juga menghimbau masyarakat yang tinggal di sekitar area pipa trunkline milik Pertamina EP agar tetap berhati-hati dan mematuhi peringatan yang telah diberikan oleh perusahaan. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, terutama membuat api terbuka di dekat jalur pipa migas.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan kami selalu berusaha untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya aktivitas yang bisa memicu kebakaran di dekat pipa migas. Kami sudah memberikan peringatan mengenai larangan membuat api terbuka di sekitar pipa, dan kami berharap masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas,” kata Luthfi.