Komitmen Percepat Penanganan Stunting, Pertamina EP Prabumulih Field Gelar Pelatihan Kader TPK dan Penyuluh KB

Sabtu 28 Sep 2024 - 10:16 WIB
Reporter : Rooney
Editor : Rooney

KORANHARIANBANYUASIN. ID - Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 melalui Prabumulih Field kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah penyelenggaraan pelatihan bagi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kota Prabumulih. Kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi positif dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kota Prabumulih.

Menurut Head of Communication Relations & CID Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti, kegiatan ini merupakan langkah konkret PHR dalam mendukung program kesehatan masyarakat yang berkelanjutan. 

"Perusahaan memahami bahwa kesehatan yang baik adalah fondasi bagi pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, kita menggelar pelatihan kader tim pendamping keluarga dan keluarga berencana," ungkap Tuti Dwi Patmayanti, Jum’at, 27 September 2024.

PHR Zona 4 menyadari bahwa untuk mencapai keberhasilan pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor kesehatan, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak. Melalui pelatihan kader TPK dan Penyuluh KB, Pertamina EP Prabumulih Field berharap dapat memperkuat dukungan terhadap program pemerintah, terutama dalam mengurangi angka stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.

"Pelatihan kader TPK dan penyuluh KB yang dilaksanakan oleh PEP Prabumulih Field adalah langkah konkret dalam mendukung program penurunan stunting di Indonesia, khususnya di Kota Prabumulih. Semoga kegiatan ini dapat berdampak positif baik bagi perusahaan, masyarakat, maupun pemerintah kota Prabumulih," tambah Tuti Dwi Patmayanti.

Pelatihan ini diadakan dengan menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kota Prabumulih. Kolaborasi ini mempertegas komitmen bersama dalam menangani isu stunting yang menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

“Kegiatan pelatihan ini dihadiri langsung oleh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Prabumulih, yang juga menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Prabumulih, Drs Aris Priadi SH MSi. Selain itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Muhamad Jumliadi SIP MSi, serta Kepala Dinas PPKBPPPA Kota Prabumulih, Eti Agustina SKM MKes, turut hadir dan menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut,” imbuhnya.

Masih kata Tuti Dwi Patmayanti, kolaborasi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan instansi terkait seperti BKKBN dan Dinas PPKBPPPA merupakan salah satu kunci keberhasilan program ini. Dengan adanya sinergi yang baik, diharapkan upaya penurunan stunting dapat mencapai hasil yang maksimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.

“Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam mendukung program penurunan stunting dapat berjalan secara efektif. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain, khususnya di wilayah kerja PHR Zona 4,” tutup Tuti Dwi Patmayanti.

Dalam sambutannya, Eti Agustina SKM MKes membahas peran penting Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kota Prabumulih. Menurutnya, TPK memiliki tugas strategis dalam melakukan edukasi terkait gizi dan kesehatan, memfasilitasi akses layanan kesehatan, serta memantau perkembangan anak, sehingga dapat mendeteksi risiko stunting lebih awal.

"Stunting, yang berpengaruh besar pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak, menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian lebih. Melalui pelatihan ini, diharapkan para kader TPK dapat melakukan edukasi mengenai gizi, memfasilitasi akses layanan kesehatan, serta memantau perkembangan anak, sehingga risiko stunting dapat dideteksi lebih awal,” ujar Eti Agustina.

Selain memfasilitasi layanan kesehatan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga memiliki peran penting dalam mendampingi ibu hamil dan keluarga dalam menjalani proses kehamilan yang sehat. Hal ini disampaikan oleh Muhamad Jumliadi SIP MSi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, yang menjelaskan mekanisme pendampingan keluarga oleh TPK.

Menurutnya, TPK memiliki peran dalam menjalankan metode SIDAK, yaitu Seleksi dan Kenali Ibu Hamil, Dampingan, Edukasi, dan Motivasi Pemeriksaan Kehamilan Rutin, serta Aksi yang mendorong percepatan pemeriksaan bagi ibu hamil yang berisiko. Dengan metode ini, diharapkan angka stunting dapat ditekan melalui intervensi dini terhadap ibu hamil dan balita.

“Pendampingan keluarga ini adalah langkah yang sangat penting dalam menurunkan angka stunting di wilayah kita. Melalui metode SIDAK, TPK dapat lebih mudah mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko dan memberikan edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala serta mempercepat akses layanan kesehatan,” jelas Muhamad Jumliadi.

Tags :
Kategori :

Terkait