Meski mengandung potensi bahaya, keberadaan jamur Tihau Mudik tetap menjadi berkah tersendiri bagi warga pinggiran sungai Ogan.
BACA JUGA:Wapres Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Harus Mampu Beradaptasi dengan Dinamika Global
Setiap kali musim jamur ini tiba, warga akan berbondong-bondong mencari jamur yang menguncup untuk kemudian diolah menjadi sajian lezat.
Selain menjadi bagian dari tradisi kuliner lokal, jamur ini juga dianggap sebagai anugerah alam yang hanya hadir pada saat-saat tertentu, menambah kebahagiaan warga setempat setiap tahunnya.
Dengan pemahaman yang tepat dalam pengolahan, jamur Tihau Mudik menjadi simbol harmoni antara warga dan alam sekitar. Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Rambang Kuang dan Muara Kuang hingga hari ini.