KORANHARIANBANYUASIN.ID - Sejak beberapa bulan terakhir, aksi pencurian meteran air milik pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Prabujaya semakin meningkat. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Perumda Tirta Prabujaya, Fajar Chriswarry Ardhana, ST, MSi, ketika diwawancarai pada Senin, 21 Oktober 2024.
Menurut Fajar, hampir setiap hari pihaknya menerima laporan sebanyak 3-7 kasus terkait kehilangan meteran dari berbagai wilayah area pelayanan Perumda. Fajar menjelaskan bahwa pencurian meteran air ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama.
Namun, belakangan ini, terutama setelah penggantian meteran lama dengan yang baru yang terbuat dari bahan kuningan, aksi pencurian semakin marak. “Kami mencatat bisa sampai 8 kasus pencurian per hari,” ungkapnya.
Menurut Fajar, kebanyakan pelaku pencurian beroperasi pada malam hari. “Dari laporan yang kami terima, hilangnya meteran air umumnya terjadi di malam hari. Saat siang hari, biasanya pelaku menyasar rumah kosong,” ujarnya.
Terkait meningkatnya aksi pencurian ini, Fajar mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk segera melaporkan kehilangan meteran ke pihak kepolisian agar dapat ditindaklanjuti. “Rata-rata pelanggan yang kehilangan meteran sudah melapor ke polisi. Kami juga berusaha untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang dalam menangani masalah ini,” ucapnya.
Selain itu, Fajar juga mengimbau kepada seluruh pelanggan perumda Tirta Prabujayaa agar menjaga meteran air tersebut. Sebab kata pria penghobi tanaman bonsai ini, pelanggan memiliki tanggung jawab membayar biaya ganti meteran baru apabila meteran tersebut hilang. “Kami mengimbau kepada pelanggan untuk menjaga dengan baik meteran air tersebut. Apabila meteran hilang, maka pelanggan wajib menggantinya,” tegasnya.
Biaya untuk mengganti meteran baru ini sambung Fajar, sesuai dengan yang ditetapkan sebesar Rp400.000. “Sesuai perjanjian pada saat pemasangan, biaya penggantian meteran yang hilang adalah Rp400.000,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai total meteran air yang hilang, Fajar menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan yang mencapai ratusan. “Jumlahnya saya tidak hafal, tetapi jika diakumulasikan dari tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan mencapai ratusan. Total kerugian yang ditanggung kami sudah mencapai ratusan juta rupiah, karena setiap unit meteran kami beli seharga Rp400.000,” pungkasnya.