KORANHARIANBANYUASIN.ID - Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kecamatan Pulau Rimau. Ngaenul Autor (35), seorang guru SMP 3 Pulau Rimau, tewas dalam kecelakaan tragis setelah tertabrak truk Hino Fuso di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang - Jambi KM 16, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Minggu 10 November sekitar pukul 11.30 WIB.
Peristiwa bermula ketika Ngaenul, yang mengendarai sepeda motor Honda Beat BG 2506 ADH, dalam perjalanan dari rumahnya di Desa Mekar Sari, Kecamatan Selat Penuguan menuju rumah orang tuanya di Palembang.
Saat tiba di lokasi kejadian, Ngaenul berusaha menyalip truk Hino Fuso BG 8879 MY yang dikemudikan Azward dari sisi kiri.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Gelar Upacara dan Ziarah Peringati Hari Pahlawan
Namun, upayanya untuk mendahului tak berjalan mulus; ia diduga kehilangan kendali hingga terjatuh di depan roda belakang truk.
Akibat jarak yang terlalu dekat, truk tak mampu menghindar, menyebabkan kecelakaan fatal yang mengakibatkan Ngaenul meninggal dunia di tempat dengan luka parah di kepala.
Tim Satlantas Polres Banyuasin segera tiba di lokasi setelah mendapat laporan dan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan, Lestarikan Sejarah Perjuangan
"Korban meninggal dunia karena kurang memperhatikan kondisi dan situasi jalan saat hendak mendahului kendaraan di depannya," ujar Kasat Lantas Polres Banyuasin, AKP Bambang Wiyono, mewakili Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo SIK.
Jenazah rencananya akan dimakamkan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Selat Penuguan.
Berita meninggalnya Ngaenul sebagai guru SMP 3 Pulau Rimau segera menyebar di Kecamatan Pulau Rimau dan Selat Penuguan, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar sekolah dan rekan-rekannya.
BACA JUGA:Banyuasin Kenang Jasa Pahlawan, Pj Bupati: Semangat Kepahlawanan Harus Terus Hidup
"Iya benar, korban adalah guru di SMP 3 Pulau Rimau," ungkap Syarifuddin, Kepala Sekolah SMP 3 Pulau Rimau, saat dikonfirmasi. "Ngaenul dalam perjalanan menuju Palembang untuk menjenguk orang tuanya," tambahnya.
Kepergian Ngaenul menyisakan duka mendalam bagi keluarga, murid, dan rekan-rekan di sekolah tempat ia mengabdikan diri.