KORANHARIANBANYUASIN.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bumi Sedulang Setudung pada Minggu malam 24 November 2024, mengakibatkan terjadinya banjir di jalan penghubung Rimba Alai menuju Desa Sidang Emas, Kecamatan Banyuasin III.
Banjir tahunan ini kembali menambah daftar masalah yang menghambat aktivitas warga setempat.
Akibat hujan deras yang berlangsung hampir sepanjang malam, air dari Sungai Kopek yang meluap memenuhi jalanan yang menghubungkan dua desa tersebut.
BACA JUGA:Banyuasin Tegaskan Developer Harus Serahkan Aset PSU Perumahan ke Pemkab, Pelanggar Bisa Diblacklist
Air yang merendam jalan membuat banyak kendaraan, terutama sepeda motor, mogok.
Warga setempat mengungkapkan bahwa banjir kali ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan genangan air yang cukup tinggi hingga mengganggu kelancaran transportasi.
Banjir tahunan ini sudah menjadi masalah yang sering dihadapi oleh warga Rimba Alai dan Desa Sidang Emas.
BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Banyuasin Siapkan Skema Pemberian TPP untuk ASN Tahun Depan
Warga mengungkapkan kekhawatirannya terkait keberlanjutan aktivitas mereka yang semakin terhambat setiap kali hujan deras turun.
Banjir ini bukan hanya mengganggu lalu lintas, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada jalan desa yang sudah dalam kondisi rentan.
Rodi, salah satu warga Rimba Alai, mengungkapkan bahwa banjir seperti ini sudah terjadi setiap tahun.
BACA JUGA:Banyuasin Mulai Distribusikan Logistik Pilkada 2024 ke 21 Kecamatan
"Setiap kali musim hujan datang, banjir selalu menggenangi jalan ini. Ini sudah jadi masalah tahunan yang tidak pernah selesai. Banyak motor mogok karena genangan air yang cukup dalam," katanya.
Menurutnya, banjir yang terjadi juga disebabkan oleh meluapnya air dari Sungai Kopek yang dangkal di area tersebut. Ketika debit air tinggi, sungai tersebut tidak mampu menampungnya sehingga menyebabkan banjir di sepanjang jalan tersebut.
Selain mengganggu aktivitas warga, banjir juga memperburuk kondisi infrastruktur jalan desa yang sudah cukup rusak.