KORANHARIANBANYUASIN.ID – Pj. Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., MM, menegaskan bahwa stok pangan di Kabupaten Banyuasin dipastikan aman menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 hingga Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.
Hal ini diungkapkannya saat kunjungan kerja ke PT. Wilmar Group Unit Palembang yang berlokasi di Desa Mariana, Kecamatan Banyuasin I, pada Jumat (20/12/2024).
Dalam kunjungannya, Muhammad Farid menerima penjelasan dari Arian Achairunmukmin, Kepala Pabrik PT. Wilmar Padi Indonesia. Menurut Arian, pabrik mereka memiliki kapasitas produksi 300 ton beras per hari dengan berbagai varian merek dan kualitas. Angka tersebut diyakini cukup untuk mendukung kebutuhan masyarakat Banyuasin, terutama di momen-momen penting seperti Nataru dan Ramadhan.
BACA JUGA:Tanamkan Pribadi Mandiri, SDN 11 Makarti Jaya Gelar Perjusa
Selain itu, Pj. Bupati dan rombongan juga meninjau pabrik minyak goreng di kawasan yang sama. Deputi GM PT. Wilmar Palembang, Gerson Simbolon, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan aspirasi agar kawasan pabrik mereka dikembangkan menjadi kawasan industri. Menurut Gerson, pengembangan ini akan berdampak pada peningkatan produksi serta memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat Banyuasin.
"InsyaAllah, kita akan terus memantau dan memastikan ketersediaan stok pangan di Banyuasin, baik sembako maupun tanaman pangan. Dengan stok yang cukup, harga bisa tetap stabil sehingga tidak memicu inflasi yang dapat memberatkan masyarakat," ujar Muhammad Farid.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang pokok demi kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Manfaat Akar Alang-Alang bagi Kesehatan, dari Tekanan Darah hingga Infeksi Saluran Kemih
Sebelum mengunjungi PT. Wilmar Palembang, Pj. Bupati memimpin kegiatan tanam perdana bawang merah di Desa Tirto Sari, Kecamatan Banyuasin I. Kegiatan ini menjadi langkah konkret Pemkab Banyuasin dalam upaya pencegahan inflasi. Program ini melibatkan lahan seluas 9 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Kaya Makmur dan Kelompok Tani Mudah-Mudahan.
"Hari ini, kita memulai langkah penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Dengan program tanam bawang merah ini, harapannya kebutuhan Banyuasin bisa terpenuhi sendiri. Ke depan, kita bahkan bisa menyuplai ke daerah lain," jelas Muhammad Farid di sela-sela kegiatan.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sarip, SP., MM, bawang merah dipilih sebagai komoditas prioritas karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi salah satu penyumbang inflasi daerah. "Budidaya bawang merah ini diharapkan bisa menjaga ketersediaan stok sekaligus stabilitas harga di Banyuasin," tambahnya.
BACA JUGA:Perut Sembelit? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya Secara Alami
Program ini didukung dengan bantuan bibit bawang merah sebanyak 9 ton atau setara dengan 1 ton per hektare. Bantuan tersebut berasal dari dana insentif fiskal yang digelontorkan oleh Pemkab Banyuasin sebagai bentuk dukungan nyata kepada para petani.
Upaya yang dilakukan Pj. Bupati Banyuasin tidak hanya memastikan kecukupan pangan untuk momen-momen besar, tetapi juga menjadi bagian dari langkah strategis untuk menjaga ketahanan pangan jangka panjang. Kunjungan ke PT. Wilmar Palembang dan pelaksanaan program tanam bawang merah menunjukkan sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku industri dalam menciptakan keseimbangan ekonomi di Banyuasin.
Dengan berbagai langkah ini, masyarakat Banyuasin dapat menyongsong Nataru dan Ramadhan dengan rasa tenang karena kebutuhan pokok mereka telah terjamin. Pemerintah Kabupaten Banyuasin di bawah kepemimpinan Muhammad Farid terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata demi kesejahteraan rakyat.