KORANHARIANBANYUASIN.ID — Jogging track di sekitar kolam retensi komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin kini resmi memiliki nama baru, yaitu Aek Sekojo.
Nama ini berasal dari kata "Aek" yang berarti air, dan "Sekojo" yang merujuk pada nama lokasi setempat.
Keunikan kolam retensi ini terletak pada keberadaan airnya yang tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Terima Hibah Mobil Pemadam Kebakaran dari Jepang
Menurut berbagai sumber, di dasar kolam tersebut terdapat dua sumur besar yang menjadi sumber airnya.
Penetapan nama ini dilakukan melalui rapat resmi di Ruang Rapat Guest House Rumah Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah (KPD), tokoh pemekaran, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga perwakilan berbagai organisasi profesi di Banyuasin.
BACA JUGA:Kotak Kosong, Suara Rakyat: Fenomena Baru Pilkada 2024 yang Mengguncang Hegemoni Politik
Dalam arahannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA, IPU, ASEAN Eng, menekankan pentingnya pemberian nama-nama tempat dengan makna budaya dan sejarah.
“Nama-nama ini memiliki peranan penting dalam menjaga identitas budaya dan sejarah lokal. Hal ini juga membantu masyarakat lebih memahami nilai-nilai historis yang ada di Banyuasin,” ujar Sekda.
Selain Jogging Track Aek Sekojo, rapat tersebut juga menyepakati beberapa nama baru untuk tempat-tempat bersejarah dan ikonik lainnya di Banyuasin, di antaranya:
BACA JUGA:Bom Berlian Banyuasin: Jejak Sejarah dan Urgensi Normalisasi Sungai di Pangkalan Balai
Pendopo Rumah Dinas Bupati Banyuasin: Pangeran Zainal Abidin.
Taman Makam Pahlawan: Laskar Duebeles.
Ikon Kota Pangkalan Balai: Gerobak Sapi.