KORANHARIANBANYUASIN.ID - Seluas 211 hektare lahan di Bumi Sedulang Setudung telah dipetakan untuk ditanami jagung hibrida jenis Bisi-2 dengan sistem tumpang sari.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektare yang digagas Polri bersama Kementerian Pertanian RI, GAPKI, Perhutani, Inhutani, pihak swasta, dan petani swadaya.
Kapolres Banyuasin, AKBP Ruri Prastowo, menjelaskan bahwa untuk tahap awal, penanaman dilakukan di Kecamatan Sembawa dengan luas lahan 3 hektare.
BACA JUGA:Indonesia Masters 2025: Nyaris Dipermalukan, Fajar/Rian Berhasil Bangkit dan Menang
“Total ada 211 hektare yang sudah dipetakan. Jenis jagung hibrida Bisi-2 dipilih karena masa tanam hingga panennya sekitar 120 hari,” ujarnya di sela kegiatan penanaman di SMK PP Sembawa.
Ruri menegaskan, program ini bertujuan mendukung ketahanan pangan nasional dengan peran aktif Polri dalam mendampingi seluruh proses penanaman, mulai dari pembelian bibit hingga distribusi hasil panen.
“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Banyuasin dan tim perkebunan mitra untuk memastikan pertumbuhan jagung optimal,” tambahnya.
BACA JUGA:Indonesia Masters 2025: Rahmat/Yere Terjegal di Babak Pertama
Penjabat Bupati Banyuasin, M. Farid, menyambut baik program ini karena selain meningkatkan produksi pangan, juga memanfaatkan lahan tidur di Kabupaten Banyuasin.
“Dengan lahan pertanian yang luas, Banyuasin berpotensi menjadi kontributor besar dalam swasembada pangan nasional,” katanya.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan lokal dan masyarakat Banyuasin, yang menunjukkan antusiasme tinggi.
BACA JUGA:Satpol PP Banyuasin Bongkar Lapak Pedagang di Taman Kota Pangkalan Balai
Hal ini juga sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam sektor pangan.
Diharapkan, kolaborasi yang solid di tingkat daerah hingga nasional mampu mencapai target penanaman 1 juta hektare jagung, menjadikan Banyuasin sebagai salah satu lumbung pangan nasional.