Orangtua Wajib Tahu! Hindari Memarahi Anak di 5 Momen Ini

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Jumat , 11 Jul 2025 - 07:00

Memarahi anak di saat yang tidak tepat bisa berdampak buruk pada kesehatan emosinya, bahkan mengganggu perkembangan mental jangka panjang.--Foto freepik

orangtua wajib tahu! hindari memarahi anak di 5 momen ini                            koranharianbanyuasin.id - mendidik anak memang tidak mudah.
terkadang, emosi bisa memuncak ketika anak melakukan kesalahan.
namun, orang tua perlu memahami bahwa tidak semua waktu cocok untuk memarahi anak.
baca juga:tak perlu obat, 6 makanan ini bantu bakar lemak secara alami
baca juga:ingin pencernaan lancar dan kulit cerah? coba nanas campur air kelapa!
memarahi anak di saat yang tidak tepat bisa berdampak buruk pada kesehatan emosinya, bahkan mengganggu perkembangan mental jangka panjang.
berikut lima waktu penting di mana orang tua sebaiknya tidak memarahi anak:
1. saat anak baru bangun tidur
baca juga:bisa picu gangguan pencernaan, hindari konsumsi nanas dengan makanan ini
baca juga:buah plum: si ungu kaya antioksidan untuk jantung dan pencernaan
bangun tidur adalah momen transisi dari alam bawah sadar menuju kesadaran penuh.
di waktu ini, kondisi emosi anak masih labil dan sangat sensitif.
jika orang tua langsung memarahinya karena telat bangun atau tidak langsung mandi, hal itu bisa membuat anak merasa tidak aman sejak pagi hari.
baca juga:tak hanya enak, ini rahasia kesehatan dari buah kesemek
baca juga:gumoh tiap hari, normalkah? yuk, kenali tanda bahaya pada bayi anda
sebaiknya, bangunkan anak dengan lembut dan dorong dengan kalimat positif agar ia memulai hari dengan semangat.
2. saat anak sedang makan
makanan bukan hanya soal kebutuhan fisik, tapi juga emosional.
saat anak makan, tubuh dan pikirannya sedang berusaha menikmati dan menyerap energi.
jika orang tua memarahi anak saat makan karena cara makannya berantakan atau pilih-pilih makanan, itu bisa menciptakan asosiasi negatif antara makanan dan emosi.
akibatnya, anak bisa mengalami gangguan makan atau trauma psikologis di masa depan.
3. di depan orang lain
memarahi anak di depan teman-temannya, saudara, atau bahkan orang asing, bisa sangat melukai harga dirinya.
anak akan merasa dipermalukan dan kehilangan kepercayaan diri.
bahkan, tindakan ini bisa membuat anak menjadi pendiam, takut berinteraksi, atau sebaliknya: menjadi pembangkang.
bila anak melakukan kesalahan di tempat umum, lebih baik bicarakan empat mata dan beri pengertian dengan nada tenang.
4. saat anak sedang sakit
anak yang sedang sakit sedang berada dalam kondisi lemah, baik secara fisik maupun emosional.
memarahi anak saat ia tidak mau minum obat atau rewel justru akan memperburuk keadaannya.
ia bisa merasa ditolak, tidak disayangi, dan makin stres. saat seperti ini, yang dibutuhkan anak adalah perhatian, kelembutan, dan pengertian.
bujuk perlahan dengan kasih sayang agar ia merasa didukung.
5. menjelang tidur
waktu sebelum tidur adalah saat penting bagi otak anak untuk mencerna semua kejadian yang dialaminya sepanjang hari.
jika anak dimarahi menjelang tidur, maka perasaan negatif itu akan terbawa hingga ke alam bawah sadarnya.
akibatnya, anak bisa sulit tidur, bermimpi buruk, atau bangun dengan suasana hati buruk.
lebih baik, ciptakan suasana tenang dan damai sebelum tidur dengan pelukan atau cerita pengantar tidur.
setiap orang tua pasti pernah merasa lelah dan kehilangan kesabaran.
namun, penting untuk mengenali waktu-waktu krusial di mana emosi anak sangat rentan.
daripada memarahi, cobalah pendekatan yang lebih empatik dan komunikatif.
ingatlah bahwa anak belajar dari sikap kita, bukan hanya dari kata-kata.
memberi cinta dan pengertian di saat yang tepat akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih kuat dan penuh kasih di masa depan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Harian Banyuasin 2 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan