Jalan Rusak di Suak Tapeh, Warga Geram: Bupati Jangan Tutup Mata!

Jalan Bengkuang tergenang banjir--
Banyak orang tua akhirnya memilih mengantar anak mereka dengan berjalan kaki sejauh beberapa kilometer agar tetap bisa bersekolah.
Tak hanya pendidikan yang terdampak, sektor ekonomi warga juga semakin sulit.
Jalan yang rusak membuat akses untuk menjual hasil pertanian dan berdagang menjadi lebih mahal dan lambat.
Para petani yang ingin membawa hasil panennya ke pasar harus mengeluarkan biaya tambahan akibat kondisi jalan yang menyulitkan.
Warga Kecewa, Pemerintah Dinilai Abai
BACA JUGA:Mengusung Tema Peduli Berbagi, SMPN 1 Rambutan Gelar Bakti Sosial
Kekecewaan warga semakin memuncak karena merasa pemerintah hanya peduli saat masa kampanye tiba.
"Kalau lagi butuh suara, mereka bisa tahan naik helikopter atau datang ke pelosok-pelosok. Tapi setelah terpilih, kondisi jalan seperti ini tetap dibiarkan," keluh salah satu warga.
Hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk memperbaiki jalan tersebut.
Warga berharap ada perhatian serius agar infrastruktur di daerah mereka segera dibenahi.
"Kami tidak meminta yang muluk-muluk, hanya ingin jalan yang layak untuk digunakan. Jangan sampai keluhan ini terus-menerus diabaikan," tegas Dodi.
BACA JUGA:Bangun Karakter Warga Sekolah, SDN 29 Banyuasin III Gelar Yasinan
Masyarakat Dusun Pandan, Lubuk Lancang, dan Desa Bengkuang berharap agar pemerintah segera merespons keluhan mereka dengan tindakan nyata.
Jika perbaikan tidak segera dilakukan, warga mengancam akan melakukan aksi protes agar suara mereka benar-benar didengar.