MBG Tak Tepat Sasaran, Sekolah Elit Dapat Makan Gratis, Sekolah Pedalaman Masih Menunggu

Kadisdikbud Banyuasin saat memantau jalannya program makan bergizi gratis belum lama ini--
KORANHARIANBANYUASIN.ID — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan sebagai upaya nasional untuk meningkatkan gizi anak sekolah dinilai belum menyentuh akar persoalan di Banyuasin.
Alih-alih menyasar daerah tertinggal atau pelosok yang lebih membutuhkan, justru sekolah-sekolah yang berada di kawasan perkotaan dan relatif lebih maju alias para orangtuanya mampu yang mendapat jatah lebih dulu.
Hingga saat ini, program MBG baru berjalan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Sembawa, dan Kecamatan Banyuasin III.
BACA JUGA:Sudirman Cup 2025: Lanny/Fadia Bawa Keunggulan Indonesia 3-1
Ketiga wilayah ini dikenal sebagai kawasan padat penduduk dengan akses pendidikan dan fasilitas umum yang lebih baik dibanding wilayah-wilayah pelosok di Banyuasin.
“Baru 32 sekolah yang terakomodir, terdiri dari SD, SMP, dan TK di tiga kecamatan itu,” ungkap Sikin, Kasi Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin kepada wartawan.
Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim. Ia membenarkan bahwa sejauh ini baru 32 sekolah yang masuk dalam daftar penerima program MBG.
BACA JUGA:Sudirman Cup 2024: Indonesia Berbalik Unggul 2-1, Jonatan Christie Sukses Kalahkan Prannoy
“Bagi sekolah yang belum menerima, Pemkab Banyuasin akan terus mengusulkan agar semuanya terakomodir. Karena ini program nasional, harus melalui koordinasi dengan Badan Gizi Nasional,” jelasnya.
Namun, keprihatinan datang dari sejumlah pemerhati pendidikan di daerah. Mereka menilai, pemilihan sekolah penerima belum mempertimbangkan aspek kebutuhan dan keadilan geografis.
Di saat sekolah-sekolah elit dan mudah dijangkau sudah menikmati makanan bergizi gratis, anak-anak di sekolah-sekolah pelosok masih harus menunggu dengan harapan.
BACA JUGA:Sudirman Cup 2025: Sukses Kalahkan Pusarla, Putri KW Sumbang Poin Pertama, Skor 1-1
“Harusnya prioritas itu untuk sekolah yang jauh, yang banyak siswa dari keluarga prasejahtera,” ujar seorang guru di Kecamatan Muara Padang yang belum tersentuh program MBG.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari strategi nasional untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kecerdasan anak sejak dini.