Petani Karet Rimba Alai Keluhkan Produksi Getah Karet
Petani keluhkan getah karet sedikit. --
PANGKALAN BALAI - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat petani karet di Desa Rimba Alai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, mengeluh. Pasalnya, produksi getah karet mereka menurun drastis.
"Biasanya dalam satu minggu bisa menghasilkan 30 kilogram getah karet, sekarang hanya 20 kilogram," ujar Pendi, salah seorang petani karet di Desa Rimba Alai.
Menurut Pendi, penurunan produksi getah karet disebabkan oleh cuaca yang panas. Cuaca panas membuat pohon karet kekurangan air, sehingga produksi getah karet menurun.
Selain itu, Pendi juga mengatakan bahwa kualitas getah karet juga menurun saat musim kemarau. Lateks yang dihasilkan menjadi lebih encer dan mudah rusak.
"Kualitasnya menjadi turun, karena lateksnya encer dan mudah rusak," katanya.
Penurunan produksi dan kualitas getah karet ini tentu saja membuat petani karet di Desa Rimba Alai khawatir. Pasalnya, karet merupakan mata pencaharian utama mereka.
Solusi Agar Getah Karet Tetap Melimpah
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh petani karet.
Salah satunya adalah dengan melakukan penyiraman pohon karet secara rutin. Penyiraman ini dilakukan untuk menjaga agar pohon karet tetap mendapatkan air yang cukup.
Selain itu, petani juga bisa melakukan pemupukan pohon karet secara berkala. Pemupukan ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan membuat pohon karet lebih kuat menghadapi cuaca yang panas.
Petani juga bisa melakukan penyadapan secara teratur. Penyadapan yang teratur akan membuat pohon karet lebih produktif. (ron)