Felisha/Jafar Tumbang dari Unggulan China, Ambil Pelajaran Berharga untuk Laga Selanjutnya

felisha/jafar tumbang dari unggulan china, ambil pelajaran berharga untuk laga selanjutnya koranharianbanyuasin.id - pasangan ganda campuran indonesia, jafar hidayatullah/felisha alberta nathaniel pasaribu harus mengakui keunggulan pasangan unggulan keempat asal china, guo xin wa/chen fang hui dalam laga yang berlangsung sengit. pertandingan berakhir dengan skor 8-21, 22-24 untuk kemenangan pasangan china. pada gim pertama, jafar/felisha terlihat belum mampu mengimbangi permainan cepat dan agresif dari lawan. baca juga:dikalahkan pebulu tangkis malaysia, jonatan siap evaluasi diri untuk turnamen berikutnya baca juga:indonesia kembali gagal! fajar/rian tumbang, error di poin krusial pupus asa ke semifinal tekanan demi tekanan dilancarkan guo/chen sejak awal pertandingan, membuat pasangan muda indonesia tersebut kewalahan dan tertinggal jauh. gim pertama ditutup dengan skor 8-21, memperlihatkan dominasi penuh pasangan china. felisha mengakui bahwa tekanan lawan di gim pembuka sangat mengejutkan mereka. baca juga:pasangan ganda putri jepang mundur dari indonesia open 2025, ini penyebabnya baca juga:hasil perempat final singapore open 2025: kalahkan denmark, pasangan hong kong ke semifinal “hasilnya memang belum seperti yang diharapkan tapi tetap bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan hari ini. tadi kami sudah mencoba berbagai cara, segala pola untuk menang,” ujar felisha usai pertandingan. ia menambahkan bahwa di gim pertama mereka banyak terpukul oleh pola permainan lawan yang sangat rapi dan cepat. “antisipasi mereka lebih siap dari kami. di gim kedua kami mencoba balik menekan tapi kurang beruntung di adu setting. kami terlalu hati-hati, banyak tanggung dan akhirnya mati sendiri,” jelasnya. baca juga:jafar/felisha catatkan sejarah! perempat final super 750 pertama kali baca juga:perempat final singapore open 2025: si anak ajaib tumbang di tangan ranking 5 dunia gim kedua memang berlangsung lebih ketat. jafar/felisha mulai menemukan ritme permainan dan berani memberikan tekanan balik. beberapa kali mereka mampu menyamakan kedudukan bahkan sempat unggul. namun di poin-poin kritis, pasangan indonesia kurang tenang dalam mengambil keputusan. “kami harus bisa lebih tenang di poin-poin kritis, startnya juga tidak boleh ketinggalan. adaptasi dan feeling di lapangan harus lebih cepat dan lebih matang,” tambah felisha. sementara itu, jafar juga mengakui bahwa mereka tidak bisa segera keluar dari tekanan lawan sejak awal pertandingan. “di gim pertama kami tidak bisa keluar dari tekanan sampai sebenarnya masuk ke gim kedua. kami mulai menemukan pola permainan menjelang akhir pertandingan dan ternyata sudah terlambat,” kata jafar. meskipun akhirnya harus menyerah dengan skor ketat 22-24 di gim kedua, jafar/felisha menunjukkan semangat juang tinggi. mereka tak menyerah dan terus mencoba memberikan perlawanan, hingga akhirnya harus takluk dalam adu setting. “sayang saja tadi tidak bisa maksimalkan keuntungan saat bisa membalikkan keadaan,” ujar jafar. kekalahan ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi pasangan muda indonesia tersebut. menghadapi pasangan unggulan bukanlah perkara mudah, namun mereka mampu belajar dan mengevaluasi apa yang harus diperbaiki. dengan bekal pengalaman dari pertandingan ini, jafar dan felisha diharapkan bisa tampil lebih percaya diri dan matang di laga-laga selanjutnya. kemampuan beradaptasi di lapangan, ketenangan saat poin kritis, serta start yang lebih agresif akan menjadi fokus perbaikan ke depan. meski kalah, perjuangan jafar/felisha tetap patut diapresiasi. semangat untuk terus berkembang dan belajar dari kekalahan merupakan kunci untuk menjadi lebih baik.

Tag

• # singapore open 2025
• # felisha alberta nathaniel pasaribu
• # jafar hidayatullah

Share

• 
• 
• 
• 
•