Bhabinkamtibmas Talang Kelapa Aktif Dukung Ketahanan Pangan, Tinjau Lahan Jagung di Desa Gasing

Bhabinkamtibmas Talang Kelapa Aktif Dukung Ketahanan Pangan, Tinjau Lahan Jagung di Desa Gasing--
KORANHARIANBANYUASIN– Di tengah semangat menuju Indonesia Emas 2045, komitmen terhadap ketahanan pangan menjadi tanggung jawab bersama, tak terkecuali di jajaran kepolisian. Di Desa Gasing, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, langkah nyata itu diwujudkan oleh Brigadir Hartadi Ade K, Bhabinkamtibmas Polsek Talang Kelapa, yang turut ambil bagian sebagai penggerak ketahanan pangan di wilayah binaannya.
Pada Sabtu (31/5), Brigadir Hartadi tampak menyusuri hamparan lahan jagung milik PT Sutopo Lestari Jaya yang berada di Desa Gasing. Lahan seluas lima hektare itu kini disulap menjadi kawasan budidaya jagung pakan, sebagai bentuk kontribusi perusahaan swasta dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam kegiatan peninjauan tersebut, Brigadir Hartadi tak hanya hadir secara simbolis. Ia secara aktif memeriksa kondisi pertumbuhan tanaman jagung, berdialog dengan para petani, dan memberikan pendampingan teknis guna menghadapi berbagai kendala yang muncul di lapangan.
BACA JUGA:Kena Tikung di Poin Krusial, Rehan/Gloria Tersingkir dari Indonesia Open 2025
"Tujuan kita memastikan tanaman tumbuh sehat dan hasil panen bisa optimal," ujar Brigadir Hartadi di sela-sela kunjungan. Ia menambahkan, pendampingan seperti ini merupakan bagian dari upaya menjaga kesinambungan hasil pertanian sekaligus membangun sinergi dengan masyarakat tani.
Kapolsek Talang Kelapa, AKP Herli Setiawan, menegaskan bahwa peran aktif Bhabinkamtibmas dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan langsung Polri terhadap program pemerintah. “Bhabinkamtibmas harus menjadi penggerak di tengah masyarakat. Salah satunya dengan ikut memantau dan merawat tanaman di lahan milik PT Sutopo Lestari Jaya,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, jagung pakan ditanam seluas 1,43 hektare. Sementara tahap kedua akan mencakup penanaman tambahan di lahan seluas 1,25 hektare. "Bibit yang digunakan adalah jagung pakan merk Pioneer 32," jelas AKP Herli. Ia menyebut, panen perdana dijadwalkan pada 5 Juni 2025 mendatang dengan estimasi hasil antara 5 hingga 10 ton.
Namun, perjalanan budidaya ini tak sepenuhnya berjalan mulus. Curah hujan tinggi menjadi salah satu tantangan terbesar. Tanah menjadi terlalu asam, menghambat kesuburan tanaman jagung. “Inilah pentingnya monitoring rutin, agar kendala seperti ini bisa segera diatasi,” tambah Kapolsek.
BACA JUGA:Kalah Lagi! Rinov/Pitha Gugur di Babak Pertama Indonesia Open 2025
Tak hanya faktor cuaca, serangan hama juga menjadi ancaman nyata. Brigadir Hartadi menaruh perhatian khusus pada potensi serangan ulat batang, babi hutan, dan monyet. Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya pemantauan berkala terhadap kondisi lahan dan pasokan air.
"Pemantauan tidak bisa dilakukan sendiri. Maka, kita terus mendorong petani untuk aktif berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Kolaborasi ini penting agar teknik budidaya lebih efektif dan produktivitas meningkat," ujar Brigadir Hartadi.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergitas antara Polri, perusahaan, dan masyarakat petani dapat menjadi kekuatan besar dalam menyukseskan agenda ketahanan pangan nasional. Kapolsek Talang Kelapa pun menyampaikan apresiasinya atas peran aktif Bhabinkamtibmas di lapangan.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan adanya dukungan dari semua pihak, termasuk Bhabinkamtibmas, kami yakin langkah kecil di Desa Gasing ini bisa memberi dampak besar di masa depan,” pungkas AKP Herli Setiawan.