Ekosistem Pertanian Kopi Sumsel Diperkuat, Targetkan Pasar Ekspor

--Foto humaspemprovsumsel

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Resmi Buka Porprov Korpri 2025

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI Mahendra Siregar, yang menyampaikan bahwa Closed Loop bukan sekadar konsep, melainkan sudah mulai dipraktekkan di sejumlah daerah, termasuk Sumsel.

“Kita sudah melihat kemajuan: penyaluran kredit usaha, asuransi panen, dan kredit alsintan. Kita ingin memastikan semuanya berkelanjutan dan konsisten,” ujar Mahendra.

Ia menegaskan pentingnya kesinambungan dalam rantai pasok agar ekspor tidak stagnan.

“Closed Loop bukan siklus satu musim. Ini transformasi jangka panjang,” imbuhnya.

Deputi Komisioner Bambang Mukti Rivadi dan Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto turut hadir, menyoroti pentingnya sinergi antara regulasi, lembaga keuangan, dan pelaku usaha pertanian.

Sekda Edward menegaskan bahwa Pemprov Sumsel siap mendukung penuh dari sisi regulasi dan fasilitasi.

“Kita akan siapkan dukungan penuh bagi para petani agar mampu menembus pasar global,” katanya.

Forum ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama berupa kredit alat mesin pertanian dan persetujuan rencana ekspor kopi unggulan Sumsel, sebagai wujud nyata dari integrasi sistem Closed Loop.

Dengan model ini, Pemprov Sumsel berharap bisa menciptakan sektor pertanian yang bukan hanya mandiri, tetapi juga kompetitif secara global dan berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan