Yuta Watanabe Umumkan Takeshi Kamura Sebagai Pelatih Pribadi Mulai Juli 2025

Yuta Watanabe menggaet Takeshi Kamura sebagai pelatih sekaligus sparing partner pribadinya.--
BACA JUGA:Wow! Kento Momota Tampil Lagi di Lin Dan Cup, Hadiahnya Fantastis Rp1,7 Miliar!
Hubungan profesional yang telah terjalin sejak lama antara Watanabe dan Kamura menjadi fondasi yang kuat untuk kerja sama baru ini.
“Saya telah berkali-kali bertanding melawan Kamura-san, dan beliau adalah sosok yang tak tergantikan dalam proses pertumbuhan saya. Saat ini saya merasa dikuatkan mengetahui beliau akan bergabung sebagai pelatih dan sparring partner,” ujar Watanabe penuh keyakinan.
Pengalaman Kamura Jadi Modal Berharga
Sebelum bergabung secara resmi dengan Watanabe, Takeshi Kamura dikenal aktif sebagai pelatih di klub besar Jepang, Yonex.
Ia juga sempat turun langsung mendampingi pasangan ganda putri Ayako Sakuramoto/Arisa Igarashi yang berhasil meraih gelar juara di India Open Super 750 pada awal tahun ini.
Kamura tidak hanya membawa pengalaman bertanding di level tertinggi, tetapi juga pemahaman teknis dan strategis yang mendalam.
Ini menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan oleh Watanabe, terutama saat menavigasi karier sebagai pemain independen tanpa dukungan langsung dari asosiasi bulu tangkis nasional.
“Saya merasa sangat penting untuk memasukkan sudut pandang dan pendapat yang objektif, jadi saya ingin banyak belajar dari Kamura-san yang memiliki berbagai pengalaman, dan menghubungkannya dengan pertumbuhan diri saya sendiri. Kamu-san, mohon bimbingannya,” tulis Watanabe dengan penuh hormat.
Transformasi Watanabe Sebagai Pemain Independen
Tahun 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan Yuta Watanabe.
Memilih jalur independen merupakan keputusan besar, apalagi di tengah ketatnya persaingan di level internasional.
Keputusan untuk membentuk tim pribadi, termasuk menggaet Kamura sebagai pelatih, menunjukkan tekad Watanabe untuk tetap kompetitif dan terus berkembang.
Langkah ini juga menandakan transformasi peran Watanabe dari sekadar atlet menjadi manajer atas kariernya sendiri.
Ia harus mengatur sendiri program latihan, jadwal turnamen, hingga kerja sama tim secara profesional.