Gebrakan BSB Pangkalan Balai Pimpin Transformasi Keuangan Desa melalui Sosialisasi CIB Serentak 288 Desa

Sosialisasi Serentak Implementasi Corporate Internet Banking (CIB), BSB menyasar 288 rekening desa yang tersebar di 21 kecamatan di Banyuasin --
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Langkah besar kembali ditorehkan oleh Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalan Balai. Dalam semangat menjadikan Banyuasin sebagai ikon digitalisasi keuangan desa di Sumatera Selatan, bank milik daerah ini mencatat sejarah melalui sosialisasi serentak Corporate Internet Banking (CIB) kepada 288 desa yang tersebar di 21 kecamatan. Gebrakan ini menjadi tonggak penting dalam mendukung percepatan implementasi Siskeudeslink Online dari Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan kolosal ini dirancang dengan pendekatan terstruktur dan bertahap. Setiap kecamatan dijadwalkan mengikuti sosialisasi selama satu minggu, edukasi melalui praktek langsung ditempat dengan target seluruh desa memahami, mengakses dan menggunakan fitur-fitur CIB secara aktif. Kecamatan Tungkal Ilir menjadi Desa perdana pada sosialisasi implementasi penggunaan CIB Jumat, 18 Juli 2025, dengan melibatkan 14 desa. Masing-masing desa mengirimkan tiga personel inti yaitu Kepala Desa, Bendahara, dan Sekretaris Desa yang ditunjuk sebagai administrator akun CIB.
BACA JUGA:Rahasia Kulit Glowing dan Rambut Lebat, Ternyata Cuma Butuh Buah Ini!
Sosialisasi ini bukan sekadar agenda teknis, melainkan sebuah gerakan transformasi sinergi luar biasa antara DPMD Kabupaten Banyuasin, program dipimpin oleh Bapak Parman, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Bidang Pemerintahan Desa, dengan pelaksanaan edukasi langsung dikomandoi oleh Bapak Mukhlis, S.IP., selaku Kasubbag Pemerintahan Desa. Bersama Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalan Balai, inisiatif ini dipimpin oleh Ibu Nina Marliana—yang lebih dikenal masyarakat sebagai Ibu Inot—selaku Kepala Unit Dana, Jasa Prioritas dan Pemasaran, serta diperkuat oleh tim teknis lapangan di bawah komando Ibu Zakiah Calila, selaku Kepala Pelayanan, Jasa, dan Informasi.
“Kami tidak sekadar mengedukasi desa tentang fitur perbankan. Ini adalah revolusi sistem keuangan desa yang tidak bisa ditunda. CIB akan membawa transparansi, kecepatan, dan kontrol akuntabel dalam pengelolaan dana desa,” tegas Bapak Rayyan Fadillah, S.STP., M.Si., Kepala Dinas PMD Kabupaten Banyuasin, dalam sambutannya.
Dalam pernyataan resmi, Ibu Wiwiek Damayanti, Pemimpin Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalan Balai, menyampaikan, “Kami bangga memimpin transformasi digital ini. CIB adalah jembatan menuju tata kelola keuangan desa yang terintegrasi, aman, dan efisien. Banyuasin menjadi titik awal gerakan besar ini.”
BACA JUGA:Tak Terbendung! An Se Young Sabet Gelar Juara Japan Open 2025 dengan Kemenangan Telak
Bupati Banyuasin, H. Askolani Jasi, S.H., M.H., menyampaikan harapan yang bijaksana namun penuh ketegasan
“Saya menyambut baik langkah kolaboratif ini. Harapan saya sederhana namun bermakna, jangan hanya berhenti pada sosialisasi. Jadikan ini sebagai awal perubahan cara kerja kita. Mulai sekarang, aparatur desa harus mampu mengelola keuangan secara cepat, transparan, dan bertanggung jawab lewat sistem digital. Banyuasin harus jadi contoh, bukan hanya dalam pencapaian, tapi juga dalam komitmen pelayanan kepada masyarakat.”
Melalui rangkaian kegiatan ini, Banyuasin menegaskan posisinya sebagai simbol akselerasi digital keuangan desa paling progresif, dengan pencapaian luar biasa: menuntaskan fondasi digitalisasi desa hanya dalam tiga hari pada akhir November 2024.
Kini, Banyuasin kembali melangkah pasti melalui sosialisasi serentak CIB di 288 desa pada 21 kecamatan. Berbeda dari tahun sebelumnya yang fokus pada aktivasi user CIB, kegiatan tahun ini menitikberatkan pada edukasi teknis praktek langsung dan pendalaman implementasi bagi seluruh perangkat desa, diharapkan rampung dalam sepekan, pencapaian ini bahkan mendapat apresiasi dari berbagai kabupaten lain yang menjadikan Banyuasin sebagai contoh percepatan dalam memproses digitalisasi desa yang efektif.
Sinergi kuat antara Dinas PMD Banyuasin, Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalan Balai, dan aparatur desa se-Banyuasin inilah yang menjadi kekuatan utama di balik keberhasilan ini—sebuah bukti bahwa kolaborasi lokal mampu menembus batas waktu melalui kerja nyata dan visi bersama.