Pasangan Ganda Putra Indonesia di Top 10 Dunia, Fikri/Fajar Tembus Ranking 74 Dunia

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Senin , 11 Aug 2025 - 15:00

Muhammad Shohibul Fikri/Fajar Alfian--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Persaingan dalam dunia bulu tangkis kini tak lagi didominasi oleh negara-negara tertentu seperti dulu.

Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan para atlet dunia terlihat semakin merata, dengan munculnya pemain-pemain unggulan dari berbagai penjuru dunia.

Peta persaingan yang terus berubah ini menciptakan atmosfer kompetisi yang sangat dinamis, bahkan sulit memprediksi siapa yang akan menjadi juara di setiap turnamen.

Hal ini terbukti dari hasil sejumlah turnamen BWF yang telah digelar sepanjang 2025.

Hampir setiap pekan, nama pemenang di tiap sektor berubah-ubah.

Tren ini paling terlihat pada sektor ganda putra dan tunggal putra, di mana tak ada satu pun pemain atau pasangan yang benar-benar mendominasi secara konsisten.

Gelar juara kerap berpindah tangan, membuktikan bahwa semua negara kini memiliki peluang yang sama besar untuk berjaya.

Menduduki ranking satu dunia kini menjadi tantangan besar.

Bahkan jika berhasil mencapainya, posisi itu tidak bisa dijaga dalam waktu lama.

pasangan ganda putra indonesia di top 10 dunia, fikri/fajar tembus ranking 74 dunia                            koranharianbanyuasin.id - persaingan dalam dunia bulu tangkis kini tak lagi didominasi oleh negara-negara tertentu seperti dulu.
dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan para atlet dunia terlihat semakin merata, dengan munculnya pemain-pemain unggulan dari berbagai penjuru dunia.
peta persaingan yang terus berubah ini menciptakan atmosfer kompetisi yang sangat dinamis, bahkan sulit memprediksi siapa yang akan menjadi juara di setiap turnamen.
baca juga:cedera daniel marthin, rian-yeremia jadi pasangan uji coba di dua turnamen
baca juga:dua duet anyar ganda putra indonesia siap turun di china masters dan korea open
hal ini terbukti dari hasil sejumlah turnamen bwf yang telah digelar sepanjang 2025.
hampir setiap pekan, nama pemenang di tiap sektor berubah-ubah.
tren ini paling terlihat pada sektor ganda putra dan tunggal putra, di mana tak ada satu pun pemain atau pasangan yang benar-benar mendominasi secara konsisten.
baca juga:fikri belum pastikan turnamen berikutnya pasca juara china open 2025
baca juga:marleve mainaky mundur, pbsi tunjuk harry hartono jadi asisten pelatih baru sektor tunggal putra
gelar juara kerap berpindah tangan, membuktikan bahwa semua negara kini memiliki peluang yang sama besar untuk berjaya.
menduduki ranking satu dunia kini menjadi tantangan besar.
bahkan jika berhasil mencapainya, posisi itu tidak bisa dijaga dalam waktu lama.
baca juga:macau open 2025: gelar super 300 pertama untuk alwi farhan
baca juga:raih runner up! sabar/reza gagal upgrade gelar di macau open 2025 
banyak pemain lain yang terus mengejar dan siap menggusur siapa pun yang berada di puncak.
contohnya adalah pasangan ganda putra malaysia, goh sze fei/nur izzuddin.
mereka sempat merasakan manisnya duduk di posisi pertama dunia pada 10 juni 2025.
namun, hanya berselang enam pekan, tepatnya pada 22 juli 2025, mereka harus turun dua peringkat.
kini, posisi puncak dihuni oleh pasangan korea selatan, kim won ho/seo seung jae, yang tampil konsisten dan terus menunjukkan peningkatan performa.
lantas bagaimana dengan wakil indonesia? meski belum berhasil merebut tahta ranking satu, indonesia tetap menjadi salah satu kekuatan utama di sektor ganda putra.
saat ini, ada tiga pasangan yang menempati posisi top 10 dunia.
mereka adalah muhammad rian ardianto/fajar alfian di peringkat 4 dunia, sabar karyaman gutama/moh reza pahlevi isfahani di ranking 8, serta leo rolly carnando/bagas maulana di posisi 10 dunia.
konsistensi ketiga pasangan ini membuktikan bahwa indonesia tetap solid di sektor ganda putra, meski persaingan semakin ketat.
namun, sorotan utama saat ini justru tertuju pada pasangan racikan baru, yaitu muhammad shohibul fikri/fajar alfian.
setelah dipasangkan pasca kejuaraan dunia 2025, keduanya langsung mencuri perhatian.
dalam waktu singkat, mereka mampu menembus peringkat 74 dunia hanya dari dua turnamen saja, yakni japan open 2025 dan china open 2025.
capaian ini menunjukkan potensi besar dari duet ini, dan mereka bisa saja menjadi ancaman baru di papan atas dunia jika performanya terus konsisten.
peta persaingan yang kian merata ini membawa tantangan sekaligus harapan baru bagi dunia bulu tangkis.
tak ada lagi dominasi absolut. setiap negara kini memiliki kesempatan yang sama untuk mencetak sejarah, dan para pemain pun dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi lawan yang semakin variatif dan tangguh.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN BANYUASIN 07 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan