Renungan Suci di Palembang, Herman Deru: Kemerdekaan Bukan Hadiah, Tapi Hasil Perjuangan

Apel kehormatan dan renungan suci digelar untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.--Foto humaspemprovsumsel
BACA JUGA:50 Pemuda-Pemudi Sumsel Resmi Dikukuhkan Jadi Paskibraka 2025
“Kami bersumpah, perjuangan saudara adalah perjuangan kami juga,” katanya dengan tegas.
Herman Deru menekankan bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak datang begitu saja.
“Kemerdekaan bukan hadiah, melainkan hasil pengorbanan jiwa dan raga para pejuang. Kita wajib menjaga dan mengisinya dengan pembangunan,” ujarnya.
Menurutnya, renungan suci tidak boleh dipandang sebagai kegiatan rutin belaka, melainkan momen yang mengingatkan masyarakat pada nilai luhur perjuangan.
Cik Ujang menambahkan bahwa upacara ini menjadi refleksi untuk menguatkan persatuan bangsa.
“Kemerdekaan bisa bertahan 80 tahun karena kita bersatu. Persatuan itulah yang harus terus dijaga,” katanya.
Forkopimda Sumsel juga menegaskan komitmen menjaga amanah perjuangan para pahlawan melalui kerja nyata di bidang masing-masing.
Mereka sepakat bahwa semangat pahlawan harus hadir dalam setiap langkah pembangunan daerah.
Peserta apel tampak terharu mengikuti prosesi. Cahaya obor yang menyala di tengah kegelapan malam menjadi simbol pengabdian dan pengorbanan yang tidak akan pernah padam.
Upacara ditutup dengan doa bersama, memohon agar arwah para pahlawan mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Doa juga dipanjatkan agar Indonesia terus maju sebagai bangsa yang kuat dan sejahtera.
Renungan suci ini menjadi pengingat bahwa setiap tetes darah para pahlawan adalah pondasi berdirinya bangsa.
Generasi kini dan mendatang wajib menjaga kemerdekaan dengan dedikasi dan kerja nyata untuk Indonesia.