BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Workshop RUBIS, Cari Solusi Persoalan Karet

Workshop Rubis yang digelar pusat penelitian karet Sembawa dengan lembaga riset Cirad Prancis.--

BACA JUGA:16 Wanita Malam Terciduk Razia Pekat

"Jika penyakit gugur daun ini hanya satu kali dalam setahun menyerang karet, sekarang bisa 3-4 kali," terangnya.

Sehingga produktivitas karet menjadi turun sampai 30-40 persen.

"Harga karet rendah ditambah produktivitas turun," imbuhnya.

Sedangkan untuk melakukan peremajaan kebun karet membutuhkan biaya yang cukup besar, dan membuat petani karet beralih ke komoditi tanaman lainnya.

"Dengan kegiatan ini, apalagi ada kehadiran Dr Pascal Montoro Peneliti dari CIRAD Prancis memberikan solusi terkait masalah itu," bebernya.

Karena teknologi dan peralatan dari Prancis sudah sangat canggih, dan kedepannya dapat diterapkan di Indonesia.

Havisman Kabid Produksi Disbun Provinsi Sumsel mengatakan dengan adanya giat ini diharapkan ditemukan solusi strategis terkait persoalan karet di Sumsel.

"Karena karet menjadi sumber (pencarian) mayoritas penduduk di Sumsel," katanya.

Baik itu soal aspek budidaya tanaman, aspek benih unggul, aspek pengelolaan dan peningkatan mutu bokar karet serta lainnya.

"Sehingga memberikan kontribusi (peningkatan) pendapatan dan kesejahteraan bagi petani," ucapnya.

Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat menjadi solusi bagi persoalan karet di Sumatera Selatan.(ron)

Tag
Share