Gaharu Jadi Peluang Ekonomi Baru dan Menjanjikan di Banyuasin

PANGKALAN BALAI,KORANBANYUASIN.ID - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Drs. H. Agus Fatoni., M.Si., bersama Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH., meluncurkan program pelestarian pohon gaharu di Desa Langkan, Banyuasin, pada hari Jumat 3 Mei 2024.

Acara ini menandai langkah penting dalam menjadikan gaharu sebagai komoditas unggulan baru bagi Sumatera Selatan.

Gaharu, dikenal juga sebagai "emas hijau", merupakan kayu langka dengan aroma khas yang berharga tinggi di pasaran internasional. 

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin : Hibah Tanah dari PT Agrindo Jaya untuk Keperluan Masyarakat di Air Salek

Kayu ini telah lama menjadi komoditas dagang penting bagi kerajaan-kerajaan di Indonesia, termasuk Kerajaan Sriwijaya.

"Pohon gaharu harus dilestarikan dan dibudidayakan sebagai warisan ekologi masyarakat," ujar Penjabat Gubernur Fatoni.

"Dengan program ini, kita harapkan gaharu dapat menjadi komoditas unggulan baru yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuasin dan Sumatera Selatan secara keseluruhan."

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Cek Kondisi Jalan, Jembatan, dan PDAM di Desa Merah Mata

Harga gaharu di pasaran internasional mencapai puluhan juta rupiah per kilogram. 

Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dan terbatasnya ketersediaan. 

Budidaya gaharu menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan.

BACA JUGA:10 Jenis Tanaman yang Ampuh Mengusir Ular, Tersedia di Dapur !

"Tanaman Gaharu di Kabupaten Banyuasin sebenarnya sudah lama ditanam oleh petani pekebun tetapi mash bersifat sampingan dan sporadis," jelas Penjabat Bupati Banyuasin Rustam.

 "Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya akan dapat dikembangkan oleh Petani Pekebun di Kabupaten Banyuasin sehingga akan menjadi salah satu komoditi unggulan selain Tanaman Kelapa Sawit, Karet, Kelapa dan Tanaman Kopi."