8 Jenis Sampah yang Sulit untuk Terurai, Wow! Butuh Waktu Hingga 500 Tahun

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Kamis , 08 Aug 2024 - 13:24

Beberapa jenis sampah rumah tangga yang membutuhan waktu yang cukup lama agar bisa terurai dengan tanah, seperti plastik butuh waktu hingga 500 tahun.--Foto modelpot.blogspot

Styrofoam, yang sering digunakan untuk kemasan makanan dan bahan insulasi, juga sangat sulit terurai.

Bahan ini bisa bertahan di lingkungan selama lebih dari 500 tahun.

Selain itu, styrofoam tidak mudah didaur ulang dan sering kali terpecah menjadi potongan kecil yang bisa tertelan oleh satwa liar.

3. Logam

Beberapa jenis logam, seperti aluminium dan baja, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Meskipun logam dapat didaur ulang, banyak produk logam yang dibuang begitu saja dan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Aluminium bisa memerlukan waktu sekitar 200 hingga 500 tahun untuk terurai, sementara baja bisa memerlukan lebih dari 100 tahun.

4. Kaleng

Kaleng, terutama yang terbuat dari aluminium dan baja, adalah salah satu jenis sampah yang sulit terurai di lingkungan.

Waktu yang dibutuhkan untuk kaleng terurai tergantung pada materialnya:

- Kaleng Aluminium

8 jenis sampah yang sulit untuk terurai, wow! butuh waktu hingga 500 tahun                             koranharianbanyuasin.id - sampah yang sulit terurai merupakan masalah lingkungan yang serius karena bisa bertahan di tanah selama ratusan hingga ribuan tahun.
dampaknya bisa erusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia dan satwa. 
berikut ini adalah beberapa jenis sampah yang sulit terurai saat dibuang ke tanah:
1. plastik

baca juga:atletik tak hanya lari loh! nih 4 cabang olahraga atletik patut diketahui biar gak salah
baca juga:5 museum terkenal di indonesia yang layak untuk dikunjungi, adakah yang sudah kamu datangi?
plastik adalah bahan yang paling dikenal karena sulit terurai. 
berbagai jenis produk plastik, seperti botol minuman, kantong plastik, dan mainan, bisa memerlukan waktu hingga 500 tahun atau lebih untuk terurai sepenuhnya. 
plastik juga berkontribusi pada pencemaran mikroplastik, yang dapat masuk ke rantai makanan dan membahayakan kesehatan manusia serta hewan.
2. styrofoam (polystyrene)

baca juga:sejuta manfaat lidah buaya: dari kesehatan hingga kecantikan
baca juga:tak hanya untuk kesehatan mata, wortel juga bermanfaat untuk kesehatan jantung dan turunkan kolesterol
styrofoam, yang sering digunakan untuk kemasan makanan dan bahan insulasi, juga sangat sulit terurai.
bahan ini bisa bertahan di lingkungan selama lebih dari 500 tahun. 
selain itu, styrofoam tidak mudah didaur ulang dan sering kali terpecah menjadi potongan kecil yang bisa tertelan oleh satwa liar.
3. logam

baca juga:penyebab rambut rontok: menyelami faktor-faktor di balik kerontokan rambut
baca juga:carolina reaper: cabai pedas untuk menurunkan tekanan darah dan kesehatan jantung
beberapa jenis logam, seperti aluminium dan baja, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
meskipun logam dapat didaur ulang, banyak produk logam yang dibuang begitu saja dan berakhir di tempat pembuangan sampah. 
aluminium bisa memerlukan waktu sekitar 200 hingga 500 tahun untuk terurai, sementara baja bisa memerlukan lebih dari 100 tahun.
4. kaleng

kaleng, terutama yang terbuat dari aluminium dan baja, adalah salah satu jenis sampah yang sulit terurai di lingkungan. 
waktu yang dibutuhkan untuk kaleng terurai tergantung pada materialnya:
- kaleng aluminium
kaleng aluminium, seperti yang digunakan untuk minuman soda, bisa memerlukan waktu hingga 200 hingga 500 tahun untuk terurai sepenuhnya di lingkungan. 
aluminium adalah logam yang sangat tahan lama dan tidak mudah terurai oleh proses alami.
- kaleng baja (steel)
kaleng baja, yang sering digunakan untuk produk makanan seperti sup dan sayuran kalengan, bisa memerlukan waktu lebih dari 100 tahun untuk terurai. 
baja lebih mudah terurai dibandingkan aluminium, tetapi masih membutuhkan waktu yang sangat lama.
5. diapers

sampah popok sekali pakai (diapers) adalah salah satu jenis sampah yang sangat sulit terurai di tanah.
popok sekali pakai terbuat dari berbagai bahan, termasuk plastik, gel penyerap, dan serat sintetik, yang membuatnya sangat tahan lama di lingkungan. 
popok sekali pakai bisa memerlukan waktu hingga 500 tahun atau lebih untuk terurai sepenuhnya di tanah.
ini disebabkan oleh kombinasi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya yang dirancang untuk tahan terhadap kelembaban dan degradasi.
6. karet

ban kendaraan: ban kendaraan, yang terbuat dari karet sintetis, membutuhkan waktu sekitar 50 hingga 80 tahun untuk terurai.
produk karet lainnya: produk-produk karet lainnya, seperti bola dan sol sepatu, juga membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.
7. tekstil sintetis
pakaian dari polyester, nylon, dan acrylic: pakaian yang terbuat dari serat sintetis ini membutuhkan waktu sekitar 20 hingga 200 tahun untuk terurai karena bahan-bahannya tidak dapat diurai oleh mikroorganisme.
8. baterai
baterai alkali dan baterai lithium: baterai mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari tanah dan air. 
baterai membutuhkan waktu lebih dari 100 tahun untuk terurai sepenuhnya.
dampak sampah yang sulit terurai terhadap lingkungan
sampah yang sulit terurai membawa berbagai dampak negatif bagi lingkungan, antara lain:
- pencemaran tanah
sampah seperti plastik dan logam dapat mencemari tanah dengan melepaskan zat beracun selama proses degradasi yang sangat lambat.
pencemaran ini dapat mengganggu kesuburan tanah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
- pencemaran air
sampah yang tidak terurai dapat mencemari sumber air tanah dan air permukaan. 
zat beracun dari sampah, seperti logam berat dan bahan kimia dari baterai, dapat meresap ke dalam air tanah.
pencemaran ini dapat merusak ekosistem air dan membahayakan kesehatan manusia.
- kerusakan ekosistem
sampah yang sulit terurai dapat merusak habitat hewan. misalnya, hewan laut sering terjerat atau mengonsumsi plastik, yang dapat menyebabkan kematian.
sampah plastik juga dapat menyebar ke berbagai ekosistem, dari lautan hingga hutan, mengganggu kehidupan flora dan fauna.
- dampak visual dan estetika
tumpukan sampah yang sulit terurai menciptakan pemandangan yang tidak menyenangkan dan dapat mengurangi nilai estetika suatu area.
kawasan wisata dan area publik sering terdampak oleh sampah yang sulit terurai, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi pariwisata dan ekonomi lokal.
solusi untuk mengatasi sampah yang sulit terurai
1. pengurangan penggunaan plastik
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan beralih ke alternatif yang dapat digunakan kembali, seperti tas kain, botol minum stainless steel, dan sedotan logam.
mendorong kebijakan pemerintah untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai melalui regulasi dan larangan.
2. daur ulang dan pengelolaan sampah
meningkatkan program daur ulang untuk memastikan sampah seperti plastik, kaca, dan logam dapat diproses kembali menjadi produk baru.
memperkuat sistem pengelolaan sampah agar lebih efisien dalam memisahkan dan mengolah sampah yang sulit terurai.
3. pendidikan dan kesadaran masyarakat
mengedukasi masyarakat tentang bahaya sampah yang sulit terurai dan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
menggalakkan kampanye kesadaran untuk mendorong masyarakat mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah.
4. pengembangan teknologi ramah lingkungan
mengembangkan dan mengadopsi teknologi yang dapat menguraikan sampah yang sulit terurai lebih cepat dan aman bagi lingkungan.
mendorong inovasi dalam produksi bahan yang lebih ramah lingkungan dan mudah terurai.
5. pengelolaan baterai dan limbah elektronik
mengembangkan sistem pengumpulan dan daur ulang khusus untuk baterai dan limbah elektronik untuk mencegah pencemaran lingkungan.
mengedukasi masyarakat tentang cara membuang baterai dan limbah elektronik dengan benar.
sampah yang sulit terurai adalah ancaman serius bagi lingkungan yang memerlukan tindakan segera. 
melalui pengurangan penggunaan plastik, peningkatan program daur ulang, pendidikan masyarakat, dan pengembangan teknologi ramah lingkungan, kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. 
upaya kolektif dari individu, masyarakat, pemerintah, dan industri sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 20 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan